Menemui perwira perang adalah langkah pertama untuk mengatur strategi. Maka di sinilah dirinya sekarang. Berdiri di sebuah lapangan luas yang ia tahu adalah tempat untuk mereka para prajurit yang sedang berlatih perang. Ya Tuhan Aksa, mendengar dentingan dan gesekan perang saja membuatmu terlonjak. Gimana kau bisa memenangkan perang? Mimpi kamu. Memang telinga Aksa sedikit tak nyaman mendengar suara pedang yang digunakan untuk berlatih perang. "Tuan perwira, bisakah kita membahas masalah ini di tempatku." Meskipun ragu, Perwira perang itu tetap mengikuti langkah Aksa. Bagaimanapun Aksa adalah calon pangeran di negri ini. Sampai pada kamar Aksa yang tampak lengang. "Duduklah tuan!" "Panggil saja aku Raka. Namaku Raka." "Baiklah," Ucap Aksa tersenyum. "Dari semua nama yang ku dengar,