Bab 18

1720 Kata
Bella pun langsung meninggalkan James sendirian di sofa. James mengepalkan tangannya, baru kali ini ada wanita yang berani menamparnya. Dengan sengaja James pun mengikuti Bella ke liring rak buku tempat mereka tadi bertemu. Bella merasa James terus mengikutinya pun berhenti. Lalu dia berbalik menghadap James. Bella melipat kedua tangannya dan bersedekap. “Sepertinya ucapan saya kurang jelas” ucap Bella ketus. “Jawaban anda yang kurang memuaskan saya” ucap James. Bella menggelengkan kepalanya. Bella pun kembali berbalik dan melanjutkan langkahnya. Bella sudah tidak tahu harus bagaimana meladeni James. Bella pun memilih menganggap James tidak ada disini dan dia tetap melanjutkan pekerjaan. James mengikuti Bella, walau Bella tidak menganggapnya ada. James memang sengaja melakukannya agar Bella mau menerima tawarannya. Karena hanya Bella yang bisa membantunya menjaga Jolly. James yakin bersama Bella Jolly akan aman dan nyaman, sehingga James bisa menyelidiki kasus ini dengan maksimal. 1 Jam kemudian James sudah berdiri satu jam dengan terus mengikuti Bella dari lorong rak ketiga sampai lorong keempat. Dan kini Bella sedang melangkah menuju lorong kelima. James tahu Bella sengaja memperlambat pekerjaannya dan menyetel lagu dengan kencang. Drrrt Drrrrt James mengambil ponsel di saku celananya. Dia melihat maid menghubunginya. James pun memilih mengangkat telepon dari maid itu. “Hallo” ucap James. “Hallo pak. Ini Jolly mencari Bapak dan memaksa ingin keluar dari apartemen” ucap maid. “Berikan ponselnya kepda Jolly” ucap James. “Baik Pak” ucap maid. “Papa dimana sih” ucap Jolly dengan nada marah. “Sayang Papa sedang mencari hadiah untukmu” ucap James. “Sudah dapat?” Tanya Jolly. “Belum” jawab James. “Hadiah apa?” Tanya Jolly lagi. “Kalau Papa beri tahu, nanti tidak akan surprise” jawab James. “Papa pulang sekarang. Jolly mau sama Papa” ucap jolly. “Iya ya. Papa pulang. Tetapi Jolly harus menunggu Papa di dalam kamar ya” ucap James. “Okeh Pa. Papa jangan lama-lama kalau lama Jolly akan keluar dari apartemen” ucap Jolly. “Iya Papa akan jalan sekarang” ucap James. Setelah mematikan sambungan teleponnya. James menatap Bella. Wanita itu masih sibuk dengan membersihkan buku-buku di dalam rak. Baiklah James pun memutuskan untuk kembali ke apartemen. Nanti James akan berusaha lagi sampai Bella mau menerima tawarannya itu. James melangkah keluar dari perpustakaan. James kembali melewati jalan dan tangga yang tadi dia lewati bersama Mrs Kim. James pun masih melihat semua petugas kebersihan sedang sibuk membersihkan fasilitas Kimby School sama seperti saat dia pertama kali datang. James membuka pintu mobilnya lalu masuk ke dalam mobil. James menyalakan mesin mobilnya lalu menjalankan mobilnya untuk keluar dari area parkiran Kimby School. James mengemudikan mobilnya dengan kecepatan rendah. Untung saja jalanan tidak ramai karena hari libur ini. James hanya butuh waktu lima belas menit untuk sampai di apartemennya. James pun dengan cepat keluar dari mobilnya dan melangkah masuk ke dalam apartemen. Baru saja James sampai di lobby apartemen dia bertemu dengan David yang sepertinya juga baru datang. David pun langsung menyapa James. “James aku baru saja ingin mengunjungimu” ucap David. “Ayo kita ke apartemenku” ajak James. “Tidak perlu kita duduk disini saja” ucap David mengajak James duduk di sofa yang ada di dalam lobby. “Kamu sudah dapat kabar dari Elma?” Tanya David. “Sudah” jawab James menganggukkan kepalanya. David yang melihat baru saja ada orang yang duduk di sofa lobby pun mengurungkan niatnya untuk membeicarakan masalah ini. Walau David tahu yang duduk disana adalah seorang nenek tua, tetapi tetap saja David harus berhati-hati. “Hem, bagaimana Jolly disekolah?” Tanya David dengan memainkan matanya yang mengisyaratkan mereka akan berganti topik pembicaraan. “Baik” jawab James menganggukkan kepalanya. “Bagaimana dengan wali kelasnya Ms Bella. Dia wanita yang sangat baik bukan. Sudah aku katakan Kimby School adalah sekolah yang tepat untuk Jolly. Aku juga meminta agar Jolly masuk ke dalam kelas Ms Bella dan Jack anakku” ucap David dengan semangat. James hanya memutar kedua bola matanya malas karena David terlalu memuji Bella. Padahal menurut James, Bella itu wanita yang sombong dan angkuh juga kuno. Di tambah Bella menolak tawarannya, James pun semakin mengumpat Bella dibelakang. “Memang tidak ada guru lain selain Bella?” Tanya James. “Bella itu yang terbaik. Ada apa, apa dia mengecewakanmu, katakan saja padaku. Tetapi aku yakin Bella tidak akan mengecewakanmu. Aku sangat mengenal Bella, dia memang jarang bergaul. Aku dan dia berteman baik” ucap David. James hanya menganggukkan kepalanya. Pantes saja David selalu memuji Bella dia adalah teman baikknya. James pun merasa obrolan mereka harus disudahi, karena James sangat malas mendengar nama Bella terus diucapkan. Apalagi jika mengingat tadi di perpustakaan Bella menamparnya. Kalau bukan karena James memerlukan jasanya, James akan membalas Bella Malam hari James baru saja selesai makan malam dengan Jolly. Maid sudah pulang dari jam 6 tadi. Kini James yang merapikan meja makannya. Biasanya maid akan pulang setelah mereka selesai makan malam, untuk mencuci dan merapikan ruang makan. Tetapi siang tadi maid itu meminta izin pulang cepat karena akan menghadiri acara keluarganya. “Papa mencuci piring” ucap Jolly melihat James sedang memakai sarung tangan untuk pencuci piring. “Iya. Bibi sudah pulang. Kalau piring ini tidak dicuci, besok akan bau dan menjadi kuman di apartemen kita” ucap James. “Jolly boleh bantu tidak?” Tanya Jolly. “Hem. Boleh. Bagaimana kalau Jolly membantu mengelap meja saja” ucap James dengan pura-pura berpikir. “Siap Pa. Jolly akan membantu mengelap meja makan” ucap Jolly. Mengerjakan pekerjaan rumah seperti mencuci piring bukanlah hal yang sulit bagi James. Semenjak istrinya mengandung Jolly James sudah terbiasa membantu istrinya untuk membantu mengerjakan pekerjaan rumah. Walaupun ada asistan rumah tangga tetapi selama ini asistan rumah tangga yang mereka bayar adalah asistan rumah tangga yang pulang pergi, sehingga pada saat asistan rumah tangga itu sudah pulang atau izin tidak datang James dan mendiang istrinya harus melakukan pekerjaan rumah mereka sendiri. Setelah selesai mencuci piring dan mengelap meja, James dan Jolly duduk bersama di ruang tv. James sudah membelikan film cartun baru kesukaan Jolly. Setiap malam minggu James dan Jolly selalu menghabiskan malam minggu mereka dengan menonton film cartun sambil memesan makanan ringan. Seperti saat ini di meja sudah ada popcorn, pizza, chips, air mineral botol, s**u kotak. Jolly dan James sama-sama tertawa saat mereka menonton film cartun yang lucu. Kadang mereka saling memperagakan adegan lucu dari film itu ataupun saling tebak-tebakan. Jolly yang kelelahan dan kekenyangan setelah makan malam lanjut menonton tv sambil makan cemilan pizza, popcorn dan s**u kotak akhirnya tertidur di pangkuan James. Melihat Jolly terlelap James pun menggendongnya dan membawa Jolly ke kamar tidurnya. James membaringkan tubuh Jolly di atas ranjangnya. Lalu James mengambil tissu basah non alkohol di dalam laci nakas. James pun mulai membersihkan wajah Jolly dengan tissu basah, juga tangan Jolly. Setelah itu James mengecup kening Jolly. Cup “Good night sayang” ucap James. James pun melangkah keluar dari kamar Jolly. James melangkah menuju ruang nonton tv dan merapikan sampah-sampah bekas makanan mereka. James memasukkan sampah itu ke dalam kantong plastik lalu membuangnya ke tempat sampah yang ada di dapur. Setelah itu James mengganti film dengan siaran berita televisi. James pun melihat jam di dinding sudah pukul 8 malam. James teringat dia ingin menghubungi David sejak tadi. James pun mengecilkan volume televisinya lalu mengambil ponselnya di atas meja. James mencari kontak David. Setelah menemukannya James menekan tombol bergambar ponsel dan menunggu nada dering agar bisa segera tersambung ke ponsel David. James ingat siang tadi David mengatakan kalau dia adalah teman baik Bella, jadi James berniat agar David mau meminta Bella untuk menerima tawarannya menjaga Jolly. “Halo” ucap James saat David sudah mengangkat telepon darinya. “Halo James. Bagaimana keadaan Jolly. Anakku Jack bilang Jolly tidak masuk sekolah karena sakit” ucap David. “Sudah lebih baik” ucap James. “Syukurlah. Jack besok berencana datang ke apartemenmu untuk menjenguk Jolly. Apa boleh?” Tanya David. “Nanti akan aku tanya Jolly. Em David ada sesuatu yang inin aku bicarakan” ucap James. “Ada apa James, katakan” ucap David. “Tolong kamu minta Bella untuk menjaga Jolly“ ucap James. “Kenapa kamu tidak mengatakannya sendiri James?” Tanya David. “Sudah, tapi dia tidak mau. Jadi aku mau kamu yang memberikannya perintah untuk menjaga Jolly, karena kalau tidak, aku akan membawa Jolly kembali ke Amerika dan menyudahi kerja sama kita” ucap James. Tanpa James sadari ternyata saat ini David sedang makan malam bersama Bella dan Jack. Bukan malam romantis atau maksud tertentu. Bella dan David memang adalah teman baik. Bella adalah wanita yang jarang bergaul dan teman baiknya hanya David. Mereka juga biasa makan malam bersama atau keluar bersama. Saat ini Jack sedang bermain di playground dan David sengaja menyalakan pengeras suaranya sehingga Bella mendengar semua ucapan James. David tidak tahu kalau ternyata James sudah meminta Bella secara langsung. Jadi David sengaja mengeraskan suaranya agar Bella mendengarnya langsung. Ternyata tanggapan Bella berbeda jauh dari yang David pikirkan, David mengira Bella akan tertawa karena James tidak berani mengatakan langsung, ternyata bukannya tertawa Bella marah dan langsung merebut ponsel David. “Mr James, anda sepertinya kehabisan cara sampai mengancam orang lain ya. Saya ingatkan anda Mr James. Kalau memang anda mau kembali ke Amerika kembali saja, jangan menyusahkan orang. Dan satu lagi yang harus anda tahu, saya tidak akan pernah mau menerima tawaran anda, karena saya bukanlah pengasuh anak-anak ataupun pengelola day care” ucap Bella langsung mematikan ponselnya. Bella langsung melempar ponsel David kepada David dan marah dengannya. Bella juga mengancam David kalau sampai David melakukan apa yang James minta, Bella akan marah kepadanya dan tidak akan lagi menganggap David sebagai temanya. “David, kalau sampai kamu mau menuruti oerintah James itu, aku tidak akan mau bertemu denganmu dan aku akan mencoret namamu dari daftar teman dekatku” ucap Bella kesal lalu berbalik pergi. “Hei Bella, tunggu. Kenapa dengan dia. Mencoret daftar teman baikku. Bella Bella, teman baikmu juga Cuma aku, kali aku dicoret kamu tidak akan punya teman lagi” ucap David pelan dan terkekeh mengeja Bella. Sementara itu di apartemennya James hanya memandang ponselnya. Dia juga terkejut ternyata ada Bella disana dan James tidak tahu kalau Bella mendengarkan semua ucapannya. James juga membodohi David kenapa juga David mengeraskan suara ponselnya sampai Bella mendengar semua ucapannya. “Dasar David bodoh” ucap James di depan ponselnya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN