Bab 19

1207 Kata
Hari minggu ini keadaan Jolly sudah sangat membaik. James merasa lega sekali Jolly sudah sembuh. Hari ini James janji akan mengajak Jolly lari pagi di taman dekat apartemen mereka. James sengaja mengajak Jolly lari pagi pukul setengah enam pagi, karena di taman itu pasti sepi. Nanti kalau bertamnah siang barulah ramai dengan orang-orang yang mulai berdatangan. James menyadari dan tidak menyangkal selama Jolly bersekolah di Kimby Scholl memang ada perubuhan yang besar sekali kepadanya. Contohnya saja seperti pagi ini, Jolly mau diajak lari pagi, biasanya Jolly tidak mau keluar rumah atau apartemen untuk hal-hal yang tidak penting. Selain itu Jolly sudah tidak sering menangis histeris lagi. Jolly sudah tumbuh dewasa dan bisa lebih memahami dirinya sendiri. Entah harus senang ataupun sedih yang harus James rasakan, Jolly mulai bisa berinteraksi keluar. Ketakutan James hanya satu, dia takut dengan pekerjaannya seperti ini akan membuat nyawa Jolly dalam bahaya, karena James tahu dia tidak bisa terus melindungi Jolly selama 24 jam. “Pa, ayo pulang Jolly lapar” ucap Jolly ketika mereka sedang duduk di bangku taman. “Ayo” ucap James. James bangun lalu menggandeng Jolly. Mereka melangkah berdua bersama, Jolly mengeraskan pegangan tangannya ketika melihat orang-orang yang memandang ke arahnya dan James. James tahu itu, James pun langsung memasang wajah dinginnya agar tidak ada lagi yang memandangnya. Sayangnya wajah dingin James justru membuat ketampanan James pagi ini meningkat. Para wanita yang berlari pagi dan melihatnya pun tersenyum mencari perhatian. Di tambah lagi James hanya berdua Jolly. Mereka disana pun menjuluki James dengan julukan ‘Hot Daddy’. James pun memilih mempercepat langkahnya, akan lebih sulit jika Jolly menangis histeris disini. Beruntungnya Jolly memang sudah bisa mengendalikan dirinya, walaupun dia ketakutan tetapi Jolly sudah tidak menangis histeris lagi. Kini mereka pun sudah sampai di apartemen dengan selamat. Jolly langsung menuci tangannya. “Selmat pagi Jolly, wah abis lari pagi ya” sapa maid ketika Jolly sudah duduk di ruang makan. “Pagi Bi. Iya aku sama Papa tadi lari pagi ke taman” jawab Jolly. “Menyenangkan pastinya” ucap maid itu dengan tersenyum. “Tentu saja. Aku melihat orang-orang, ada yang naik sepeda, ada yang sedang lompat tali, ada yang senam, dan yang jalan-jalan menggandeng anjingnya juga ada” ucap Jolly antusias. “Iya, apalagi udara pagi hari itu sangat baik untuk tubuh kita” ucap Maid itu. Drrrt Drrrt Ponsel James bergetar, James melihat layarnya ternyata David yang menghubunginya. James pun berdiri dari duduknya dan melangkah ke ruang tv untuk menerima telepon dari David. “Jolly sebentar ya, Papa terima telepon dari teman Papa” ucap James menunjukkan ponselnya. “Siapa Pa? Tante Elma ya, Jolly mau bicara donk Pa” ucap Jolly antusias. “Bukan. Ini David” ucap James menggelengkan kepalanya. “Oh David ayahnya Jack teman Jolly itu” ucap Jolly ketika mengingat Jack. James pun teringat bahwa David mengatakan Jack ingin berkunjung. Akhirnya James pun menanyakan kepada Jolly apa boleh Jack berkunjung kesini. “Oh ya Jolly, Om David bilang Jack akan datang berkunjung, apa boleh sayang?” Tanya James. “Boleh Pa. Em, tapi Jolly tidak punya mainan mobil polisi dan pemadam kebarakan” ucap Jolly yang awalnya bersemangat lalu nadanya berubah menjadi sedih karena dia tidak memiliki mainan laki-laki. “Tidak perlu main mobil-mobilan. Kalian bisa menonton film kartun bersama, menggambar bersama” ucap James. “Oh iya benar Pa” ucap Jolly kembali bersemangat. “Oke, Papa terima telepon dulu ya” ucap James. “Iya Pa” ucap Jolly. James pun melangkah ke ruang tv dan menekan tombol di layar ponselnya. “Hallo James” ucap David. “Ya” ucap James dengan nada malas karena mengingat kebodohan David semalam. “James untuk yang semalam aku mohon maaf. Aku tidak tahu kalau Bella mendengarnya dan semarah itu. Karena selama ini Bella tidak pernah marah kepada siapapun, aku juga terkejut kenapa Bella sangat marah kepadamu” ucap David memohon maaf atas kejadian semalam. “Sudahlah, biarkan saja” ucap James. “Hei, apa sebelumnya kamu dan Bella memang sudah terjadi konflik sampai dia semarah itu kepadamu kawan” ucap David. “Panjang ceritanya” ucap James. “Ok baiklah. James sekali lagi aku mohon maaf tidak bisa membantumu untuk membujuk Bella menjaga Jolly. Karena kalau aku lakukan itu dia akan sangat marah padaku” ucap David. “Ya” jawab James dengan nada berpura-pura malas. “Begini saja, akan aku beri tahu apa saja kesukaan Bella. Bella mempunyai kesamaan dengan Jolly. Bella adalah wanita yang sulit di dekati orang lain. Di Inggris Bella hanya dekat denganku dan murid-muridnya disekolah. Bella tidak mempunyai teman lain. Bella sering menyibukkan dirinya sendiri di perpustakaan, Bella tidak sama dengan wanita lain yang suka dengan hal-hal romantis, justru dia membenci itu. Bella suka dengan menonton film horror sambil makan popcorn” ucap David menceritakn tentang Bella. James pun baru tahu, pantes saja Bella bisa langsung dekat dengan Jolly, karena mereka sama. “Lalu maksudmu aku harus melakukan semua yang dia suka” ucap James. “Ya, James masa kamu tidak tahu tentang perasaan seorang wanita. Kalau mau mengambil hatinya kamu harus dekati dia dengan cara melakukan hal-hal yang dia suka. Dengan begitu kau pasti akan bisa dekat dengannya” ucap David. “Cih, melelahkan sekali” ucap James berdecih. “Hei kawan, kalau Bella baik kepadamu sepertinya itu kesempatan bagus. Bella pasti akan mau kalau kamu menitipkan Jolly, jadi kamu bisa dengan tenang mengerjakan pekerjaanmu. Aku juga pernah beberapa kali menitipkan Jack kepadanya” ucap David. James pun terkejut dengan kalimat terakhir, David menitipkan Jack kepada Bella juga. “Apa dia mau?” Tanya James penasaran. “Tentu saja. Aku temannya mana mungkin dia menolak” ucap David sambil terkekeh. “Cih” James berdecih. “Hei kawan, jangan kembali ke Amerika ya. Aku membutuhkanmu James” ucap David dengan suara di buat seperti seorang wanita yang takut kehilangan kekasihnya. “Menjijikan. Lihat saja nanti” ucap James. “Oh ya. Apa nanti Jack boleh datang?” Tanya David. “Ya, bawa makanan dan mainannya sendiri karena disini tidak ada mainan untuk anak laki-laki” jawab James. “Ha ha ha. Tenang James akan aku bawakan mainan yang banyak dan makanan untuk Jack dan Jolly” ucap David tertawa. James mematikan sambungannya dengan David ketika mereka sudah selesai berbicara. James baru tahu Bella mau dititipkan Jack, tetapi kenapa dengan Jolly dia tidak mau. James pun mengumpat Bella dengan kesal. Apalagi saat mengingat David memintanya untuk melakukan hal-hal yang Bella suka, apa-apaan itu. James malas sekali melakukannya James bukanlah pria yang akan melakukan sesuatu demi seorang wanita. Hal itu membuatnya bosan dan membuang-buang waktunya. James pun kembali ke ruang makan. Dia akan memikirkan apa yang harus dia lakukan setelah makan saja. Karena kalau terlalu lama berpikir kasihan Jolly sudah lapar dan menunggunya untuk sarapan. “Papa lama sekali” ucap Jolly. Benar dugaan James, Jolly protes. “Iya iya maaf. Ayo kita makan” ucap James. Mereka berdua pun berdoa di dalam hati, lalu mulai menyantap sarapan pagi mereka dengan lahap. Sesekali James melirik ke arah Jolly. James jadi teringat ucapan David Jolly memiliki kesamaan dengan Bella. James pun tersenyum, sepertinya dia menemukan cara yang tepat untuk membuat Bella menerima tawarannya tanpa harus menjadi pria membosankan dengan mengikuti semua kesukaan Bella. Lebih baik James menggunakan caranya sendiri.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN