"Terserah kamu aja, deh, Mas. Aku ikut aja." Aku mengangguk pelan, membuat ibu mertua semakin geram padaku. Aku mengikuti langkah Mas Pram ke kamar saat suamiku itu menarik langkah dari hadapan sang ibu. Ingin juga aku bertanya tentang perubahan sikapnya selama lebih dari dua minggu ini. "Mas …." "Apa?" tanya Mas Pram sembari melepas kemeja yang melekat di tubuhnya. "Kenapa kamu jadi baik banget, sih sekarang?" Aku melontar tanya seraya meraih kemeja miliknya untuk dimasukkan ke dalam keranjang baju kotor. "Kenapa? Nggak boleh?" tanyanya terdengar santai. "Ya boleh, sih. Tapi aneh aja. Dari yang dulu cueknya minta ampun, sekarang jadi baik begini, kan aku jadi curiga, Mas …." "Curiga kenapa?" tanyanya seraya menyambar handuk sebelum mandi. "Curiga kamu bakal nikah lagi." Entah kena