Dadaku bergemuruh hebat membaca pesan dari nomor seorang perempuan yang diberi nama 'Gadis' oleh suamiku. "Mas …." Aku menggoyang tubuh Mas Pram. Berniat mencari keterangan tentang siapa gadis yang begitu mengharapkan perceraianku dengan ayah Riana ini. "Kenapa, Lis?" Mas Pram membuka mata perlahan. Jelas sekali dia mengantuk karena kelelahan setelah pulang telat karena lembur. Lembur yang kini jadi pertanyaan baru, apa lembur di kantor atau … menemui gadis yang barusan mengirim pesan ini? "Siapa dia? Apa selingkuhanmu?" Dengan amarah yang meluap-luap, aku menunjukkan chat WA dari kontak bernama 'Gadis' tadi. Masih dengan menunjukkan wajah lesu khas orang bangun tidur, Mas Pram membuka matanya lebar. Dia tampak terkejut saat mungkin menyadari aku telah lancang mengobrak-abrik ponselnya