Panggil Namaku!

1935 Kata

Mobil yang ditumpangi Nelson kini berhenti tepat di depan gerbang rumah Jennie. Kendati sudah sampai, namun bos muda itu masih belum berniat melangkah turun. Liam yang merangkap menjadi supir pun mengikuti kehendak bosnya, walau harus menunggu entah sampai kapan. “Jadi di sini tempat tinggalnya, hmm ....” Nelson bergumam, melakukan penilaian pada hunian yang bisa dikategorikan mewah. Liam yang mendengar bos mudanya mulai buka suara pun ikut menimpali dengan anggukan kepala. “Ya, tuan. Meskipun kawasan ini bukan kawasan elit, tapi tampaknya nona Jennie memiliki kehidupan yang serba berkecukupan.” “Apa kamu sudah menyelidiki dia? Tinggal dengan siapa dia?” “Belum tuan, saya belum banyak mendapatkan jejak informasi tentang nona Jennie.” Jawab Liam yang berpotensi membuat lemah hati tua

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN