Part 28 Pertengkaran

1568 Kata

Jimin membuka mata. Menatap kosong pada langit-langit kamar ketika tak menemukan Naira di sisinya. Sejak kemarin mereka sudah pisah kamar. Naira mengunci dirinya di dalam kamar. Menolak semua upaya Jimin untuk menjelaskan segalanya. Jimin mengacak rambut kasar. Sangat kesal dengan semua keadaan yang menimpanya sekarang. Harusnya malam itu ia menjelaskan semuanya sampai selesai. Namun, semuanya selalu saja jadi penyesalan terbesar ketika ia terlambat mengakui semua kesalahannya. Banyangan tentang Jack saudara kembarnya menyapa indra. Jack yang mengerang di pangkuannya sebelum menghembusan napas terakhir. Darah Jack seakan masih menempel dalam dirinya, membuatnya semakin frustasi. Ia menangis. "Argh!" jeritnya sembari menghancurkan semua barang yang tertata rapi di atas meja rias. Perlahan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN