15. Analisis (1)

1183 Kata

Demi aku, kau mau melakukannya, kan?" Dia tersenyum kali ini. "Kau bicara banyak kalau berkaitan dengan keinginanmu. Tapi, maaf, jawabanku tetap sama. Masalah bukan dijauhi, tapi dihadapi. Kau datang kepadaku karena merasa terancam dengan si Satu. Kalau butuh perlindungan dariku, ikuti perintahku." Dia menepis pelan kedua tanganku, kembali menjalankan mobil. “Aku memang tertarik kepadamu, tapi aku masih bisa berpikir rasional.” Ero cekikikan di belakang sana. Terlihat sangat bahagia melihat kegagalanku. Sementara aku? Hanya bisa menyandarkan kepala ke kaca mobil, memikirkan cara membujuk Zulmi.    ⁂ ⁂ ⁂ [Selasa 19 Desember. Malam]   "Aku sudah meminta Bang Wildan memeriksa arsipnya di kepolisian. Sekarang kita fokus ke si Satu." Aku mengangkat tangan, menginterupsi perkataan Zul. "

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN