Aku tidak mendengarkan lebih lanjut perbincangan Ero dan Zulmi tentang Nadia, karena di kepalaku penuh dengan spekulasi kebohongan Ero. Pertama, semua anak korban penculikan dipanggil dengan nomor urut punggungnya. Tama adalah nomor sepuluh, jadi anak-anak lain hanya tahu bahwa dia Sepuluh. Mereka tidak akan sembarangan mengungkapkan identitas karena ada mata-mata di antara kami. Kalau mata-mata itu tahu, dan melaporkannya kepada para penculik, kami bisa dihukum dan tidak diberi jatah makan. Sejak awal menginjakkan kaki di bangunan tempat penculikan itu, para penculik sudah sangat menegaskan untuk melupakan nama lama kami. Aku saja heran kenapa mereka melakukan itu, karena setahuku, alasan kami diculik adalah agar orangtua kami memberikan tebusan kepada mereka, terlebih anak-anak dengan ta