Happy reading....
______
Hailey mengerjapkan matanya. Begitu dia sadar kedua tangan dan kakinya tengah di ikat di setiap sisi tempat tidur.
"Aaaa.... Siapa yang berani mengikatku!" teriaknya.
"Ini bukan di ikat tapi di borgol" Sahut Elias membenarkan.
"b******k! Lepaskan aku kalau berani"
Elias berdecak lidah
"Susah payah aku mendapatkanmu kau malah menyuruhku melepaskan"
"Lepaskan aku. Ku bunuh kau jika aku bisa lepas"
Elias malah berdiri bersendekap tangan.
"Bukannya kau bisa berubah dan menghilang kenapa meminta bantuanku?"
Hailey menarik borgol di tangan dan kakinya. Aneh kenapa tidak mudah di lepaskan?
Elias tertawa
"Rupanya manjur juga memakai borgol untuk mengikatmu"
"Kurang ajar!" Hailey meronta. Tubuhnya telentang di atas tempat tidur tidak berdaya. Ini sangat tidak bagus apalagi jika Elias akan balas dendam padanya.
"Coba lihat ini. Menurutmu apa ini tidak akan menyebabkan infeksi?"
Jantung Hailey nyaris melompat. Bekas gigitan? Tidak mungkin itu bekas miliknya kan? Kalau iya ini gawat.
Elias mengusap lehernya yang ada bekas gigitannya.
"Aku baru kali ini di gigit makhluk sepertimu"
Sial. Ini benar-benar gawat. Hailey tak mampu berkata. Dia tidak ingat apa-apa.
Bagaimana ini. Hailey tidak siap untuk tidur 100 tahun. Berlian nya belum ia dapatkan.
"Kenapa melihat luka seperti ini kau malah tidak bicara. Kemana mulut pedasmu yang kemarin" Elias menyentuh ujung bibir Hailey.
"Omong-omong kemarin kau menantangku apakah aku bisa mendapatkanmu atau tidak. Tapi ku pikir ini waktu pas untuk balas dendam padamu" Elias menyeringai.
Sudah Hailey duga. Elias pasti akan balas dendam padanya. Sialnya kini Hailey tidak bisa apa-apa.
Elias sendiri menarik baju yang Hailey kenakan.
"Apa kau yakin akan melakukannya dengan posisiku seperti ini?"
"Kenapa tidak" sahut Elias "Hailey jangan pikir aku bisa termakan oleh kata-katamu. Kali ini aku akan benar-benar menghukum wanita nakal sepertimu"
Elias melepaskan satu persatu kain yang melekat pada tubuh Hailey hingga kini Hailey terlihat seperti ayam yang siap untuk di bakar.
"Aku tau badanku begitu indah tapi kau terlihat menjijikkan"
Elias tersenyum sinis
"Memang meskipun begitu tapi tak akan ku lewatkan hal seindah ini begitu saja" Tangannya mengusap bagian tubuh Hailey.
Hailey memejamkan matanya. Terasa ada gelenyar aneh. Hailey sama sekali tidak merasa malu meskipun tubuhnya tak di tutupi sehelai benang pun di depan mata Elias.
Hanya bisa menunggu Elias menyatukan dirinya pada Hailey. Bukannya itu yang akan lelaki ini lakukan?
Tapi sayangnya tidak. Beberapa saat berlalu yang di lakukan Elias hanya menyiksa Hailey lelaki ini benar-benar menepati janjinya, Hailey tidak boleh menyerah meskipun dia sangat ingin Elias.
Elias menyentuh bagian tubuh Hailey, mencium, menarik ujung buah d**a dan meninggalkan kiss mark di mana-mana.
Hailey melenguh. Elias tersenyum miring.
"Aku tidak akan berhenti sampai kau sendiri yang memintaku" katanya senang.
"I wanna Kill you!" umpat hailey kesal. Tapi dia seakan menyodorkan diri agar Elias segera menyentuh nya
Hailey menyerah dan akhirnya Elias menepati janjinya membuat Hailey yang memohon. Hailey menatap Elias saat lelaki itu melucuti pakaian nya sendiri.
Untuk kedua kalinya Hailey dapat melihat tattoo burung Phoenix di bahu kanan Elias. Tapi yang lebih penting adalah benda besar tengah menegang itu. Hailey ingin itu.
Elias mencium bibir Hailey, gadis itu untuk pertama kalinya membalas ciuman Elias. Elias tersenyum sinis.
"f**k me now!" Lirih Hailey. Rasanya Hailey ingin sekali meremas benda besar milik Elias di bawah sana tapi sial tangan dan kakinya terikat. Biasanya ini akan terlepas begitu mudah tapi sekarang kenapa tidak?
Elias meraba bagian bawah Hailey siap untuk menghujami wanita nakal ini dengan miliknya.
Satu kali hentakan mereka sudah menyatu, Hailey mendesah, Elias suka itu. Tapi sedikit kecewa.
"Kau memang sudah tak perawan"
"Dari awal aku sudah mengatakannya"
"Siapa yang pertama?" tanya Elias.
"Apa pedulimu" sahut Hailey ketus.
"Cepat lakukan bodoh! Kenapa kau malah diam saja" maki Hailey sambil mencoba untuk bergerak.
Elias meremas b****g Hailey.
"f**k me!" Teriak Hailey.
"Kau tidak sabaran sekali" Elias menggerakkan miliknya "Tapi aku suka gadis liar" Dan menambah ritmenya lebih cepat.
"Damn you!" Seru hailey. Elias tersenyum puas. Hailey memang wanita yang aneh.
Begitu Elias selesai dan melepaskan miliknya dari Hailey. Lelaki itu memilih untuk melepaskan gadis gila ini.
Sepertinya Elias sudah puas mengerjainya.
Tapi salah. Begitu terlepas Hailey langsung membanting Elias dan menyiku perut Elias dengan keras.
Elias rasanya ingin mati setelah merasakan kenikmatan yang mengagumkan.
Kedua tangan Hailey mencekik leher Elias di atas tempat tidur.
"Akhirnya kau melepaskanku juga"
Mengabaikan ketelanjangan tubuhnya, Hailey menaiki perut Elias sambil tetap mencekik leher nya. Hailey meraih borgol yang mengikatnya untuk mengikat Elias balik.
Tapi gagal. Elias lebih dulu membalik posisi.
"Apa kau bisa semenit saja tidak melawanku! Aku ingin menghukummu lagi. Dasar gadis nakal" Elias menarik salah satu kaki Hailey dan mereka melakukannya lagi.
Sialnya Hailey tidak bisa menolak. Ukuran besar milik Elias sangat pintar membuatnya merasa ketagihan. Akhirnya Hailey hanya pasrah saat Elias melakukannya beberapa kali.
-------
Hailey menundukkan kepalanya di atas meja tepat di depan mac.
"Aahhhh. . menyebalkan! Kenapa aku tidak bisa mengorek informasi dari Elias dan malah melakukan s*x bersamanya" Hailey menggebrak meja. "Dasar bodoh!" ternyata ini tak semudah yang dia pikirkan untuk mengalahkan Elias.
Hailey memasukkan mac ke dalam tas. Dia haus sekarang, tapi mau mencari darah kemana siang siang begini?
Teringat mansion besarnya. Pasti di sana masih menyimpan banyak darah meskipun itu darah hewan.
Gadis itu berjalan ke arah jendela dan menghilang. Hailey membuka semua laci dan tempat menyimpanan darah tapi Hailey hanya menemukan satu.
"Kapan kamu pulang?"
Hailey berbalik mendapati Aland menghampiri. Masa bodoh, Hailey lebih memilih menghabiskan darahnya lebih dulu baru membersihkan bibirnya.
"Baru saja. Aku lapar kemana semua persediaan darah" Hailey kembali mencari. Aland mencekal tangannya.
"Hailey" panggilnya.
"Apa. Bicara saja" tanpa mau berbalik Hailey lebih mencari darah lagi dan mendapat dua kantung lagi.
"Hailey! Tatap aku" Aland menarik paksa Hailey untuk menatapnya, merebut darah di tangan Hailey dan meletakkan di atas meja.
"Apa. Hmm?" Hailey berkacak pinggang "Jika tidak penting aku sangat lapar sekarang"
Aland melihat Hailey mengambil darah di meja, Aland meletakkan lagi.
"Kenapa kau menghalangi ku!" Ucap Hailey marah.
"Aku-" Aland mengerutkan dahinya saat indra penciumannya merasakan sesuatu.
"Kamu kenapa? Jangan menghalangiku minum darah" Hailey mendorong Aland dan berjalan menjauh membawa dua kantong darahnya.
"Kau dekat dengan pria?"
"Ini urusanku. Lagian tak ada hubungannya lagi denganmu kan" Hailey menatap Aland sinis.
Aland tidak mengatakan hal lebih jauh, Hailey sudah dewasa dengan siapa dia hidup nantinya itu urusannya semoga itu pilihan yang terbaik untuk Hailey.
Hailey menghilang dari hadapan Aland. Aland yakin mencium Aroma lelaki pada tubuh Hailey. Tapi sudahlah ini urusan dia.
Dua kantung kosong melayang ke atas tempat sampah. Tapi belum puas juga, Hailey mengambil kelinci di hutan sebagai tambahannya.
Kelinci cantik berwarna hitam itu kini berakhir tragis di tangan Hailey. Darah memenuhi lantai dan bajunya.
Hailey menjilat jari jarinya.
"Rasanya tidak memuaskan sangat berbeda dengan darah manusia" Punggung tangan Hailey mengusap bibirnya.
Teringat bekas gigitan di leher Elias. Benarkah itu miliknya?
Tapi jelas jelas itu bekas gigitan vampir. Mana ada vampir lain yang mengenal Elias jika iya pasti aromanya terasa.
Ini artinya....
"Jangan sampai aku tidur 100 tahun. Aku tidak siap untuk itu. Jika mama dan papa tau ini bisa gawat"
Berbeda dengan Elias yang tidak terlalu memusingkan gigitan Hailey pada lehernya. Wanita itu sudah membayar lunas dengan tubuh menggoda nya.
"Bos!" Seru rekan Elias sambil menyerahkan undangan berwarna emas.
"Undangan pelelangan ilegal. Apa kau akan datang" Ujar Sam.
Elias menyeringai
"Tentu saja dan aku akan membawanya bersamaku" sambil membayangkan Hailey memakai gaun yang Elias pilihan kan.
Begitu sore tiba pintu depan penthouse Hailey terdengar di ketuk beberapa kali. Hailey membuka.
"Siapa kau? Aku tidak pernah merasa pesan paket"
"Persis seperti yang Elias katakan. Kamu sangat ketus menyambut kedatangan orang"
"Eeh.." Samuel menahan pintu.
"Sabar dulu. Aku di utus Elias datang kemari untuk memberikan ini" memberikan kotak hitam pada Hailey.
"Kau bisa pergi" usirnya.
"Jangan lupa nanti Elias yang akan menjemputmu jadi kau harus tampil cantik sebelum dia datang" seru Sam. Hailey memutar bola matanya malas kemudian menutup pintu tepat di muka Samuel.
"Memang gadis yang angkuh" batin samuel.
Hailey membuka kotak nya yang ternyata gaun berwarna jingga dengan panjang setumit tanpa lengan dan memiliki belahan d**a yang cukup terbuka.
"Selera Elias sangat buruk" ucap Hailey sambil mengambil secarik kertas.
“Pakailah kita akan pergi ke acara pelelangan malam ini. Ini perintah"
Meremas dan membuang kertasnya ke tempat sampah.
"Jika tidak ingat kau adalah targetku mungkin saat ini adalah kematianmu" gumamnya
Hailey sudah selesai memakai gaun dari Elias. Sangat pas tapi sayangnya Hailey tidak bisa melihat penampilannya sendiri.
Pasti sangat memukau..
"Pilihanku tidak pernah salah" Celetuk Elias yang sudah berdiri di ambang pintu. Hailey tidak akan bertanya bangaimana caranya lelaki itu bisa masuk. Pasti dia sudah menduplikat kunci rumah Hailey.
Elias merangkul pinggang Hailey.
"Malam ini kau wanitaku. Tapi Ingat ini bukan hanya acara pelelangan, kau akan tau setelah kita sudah di sana" bisik Elias di telinga Hailey.
Dengan kuat Hailey menginjak kaki Elias sehingga lelaki itu melepaskan rangkulannya.
"Satu lagi. Jaga sikapmu dan jangan membuat keributan di sana tanpa perintahku" pesan Elias sambil menahan kakinya yang berdenyut.
"Akan ku lakukan apa yang menurutku baik dan buruk. Tapi untuk menuruti perintahmu aku tidak bisa berjanji" Hailey berjalan lebih dulu.
"Memang berbeda untuk seukuran wanita bar-bar dan pemarah seperti mu dasar gadis vampir" Maki Elias sambil berjalan mengikuti Hailey dari belakang.
Baru pertama kalinya Elias di perlakukan seperti ini dari seorang perempuan. Sedikit menyebalkan sekaligus menantang.
Elias penasaran untuk menaklukkan hati Hailey untuknya.
Kita lihat saja nanti..
_____
To be continue
Don't forget to leave comment