"Lia kamu mau ke mana? Buru-buru sekali. Ini makanan kamu gimana?" Tita mengeluarkan makanan dari dalam kantong plastik yang tadi mereka pesan lewat online. Namun, melihat Gelia yang meraih ponsel di atas meja kerja, lalu buru-buru ingin meninggalkan kubikel mereka, memunculkan tanya dari Tita. "Bentar ya, Mbak. Aku ada perlu sedikit dengan Pak Gas." Tita sudah senyum-senyum. "Cie~ yang sudah merindukan suami." Gelia nyengir tak lagi menanggapi ocehan Tita karena perasaannya mendadak tidak enak. Entahlah sejak dia mengetahui Arletta ada di kantor ini, meski hanya dari cerita Tita saja, membuat Gelia tidak tenang. Wanita itu berjalan cepat menuju ruang kerja Gaston berada. Dan benar saja. Begitu sampai di depan pintu, tangannya langsung memutar handel dan mendorong pintunya tanpa mengen