Tita kembali ke ruangan dengan dumelan setelah tadi pamit keluar sebentar. Gelia melihat wajah Tita yang sepertinya sedang kesal. Perempuan itu berjalan dengan kaki menghentak, bahkan ketika duduk pun hingga menimbulkan suara benturan kursi dengan meja. "Benar-benar menyebalkan sekali. Kenapa yang ini jauh lebih mengesalkan sih! Heran, padahal Pak Gun itu orangnya baiknya kebangetan. Kok bisa gitu ya punya anak menyebalkan dan lagaknya sombong sekali." Tita sebenarnya berbicara sendiri tapi justru menarik minat Gelia untuk menimpali. "Mbak baik-baik saja? Kenapa balik-balik malah ngomel begitu." "Kamu masih bisa tanya Lia? Lihatlah wajahku yang keruh ini. Pertanda aku sedang amat sangat kesal sekali." "Apa yang membuat Mbak bisa sekesal itu?" Gelia kembali bertanya. Wanita itu memang m