“Kak Rom! Ah, untung saja ketemu kamu, Kak! Aku mau bicara,” ucap Letta lalu menggeret lengan sang kakak. Romi sendiri tidak sempat mengelak. Karena mereka bertemu di depan lift tepat di saat Arletta keluar dari dalam lift tersebut dan Romi yang berniat masuk ke dalamnya. Letta menyeretnya untuk menuju ruangan yang mana mulai hari ini akan menjadi ruangan Arletta bekerja di kantor ini. Tak menghiraukan tatapan penuh tanya dari para karyawan, Letta mendorong sang kakak masu ke dalam. “Duduk kak!” Romi menurut. Tapi detik selanjutnya pria itu protes dengan tindakan sang adik. "Kamu ini kenapa sih, Letta! Main tarik tangan kakak saja.” Arletta menghempaskan pantatnya di atas kursi kerja. Menatap serius pada Romi. “Kak, kau tahu aku sangat kesal sekali. Kenapa di kantor ini membiarkan ora