Deni patut bernapas lega. Hari pertama ia memulai peran barunya sebagai manajer, berjalan dengan baik. Bahkan rapat yang turut ia ikuti, juga berjalan lancar. Presentasi dan kejujuran akan pengalamannya di forum, membuat semuanya tertegun dan mengacungkan jempol atas ide-ide baru yang diciptakan oleh Deni secara spontan. “Pak Deni, selamat atas presentasi pertama anda. Anda sangat luar biasa.” Lagi-lagi Amel mengulurkan tangannya. Wanita itu cukup kagum dengan sosok pria yang baru dikenalinya itu. Deni membalas, “Sama-sama, Bu. Semua ini tidak lepas dari bantuan bu Amel dan pak Kusuma juga. Saya harap, jangan pernah bosan untuk membantu saya agar bisa lebih berkembang lagi.” “Tentu, Pak. Oiya, mau saya antar ke ruangan anda?” Deni menggeleng, “Tidak perlu, Bu Amel. Saya bisa sendiri.”