WARNING!! Bab ini mengandung Adegan dewasa, Bijaklah dalam membaca!! *** Cukup lama mereka berciuman di ruang kerja Asri. Tapi mereka segera melepasnya karena tidak ingin nanti mereka kebablasan dan malah berbuat lebih di sana. Bukannya tidak boleh, tapi tempat itu terlalu umu untuk bercinta. “Kita pulang sekarang?” lirih Deni seraya mengusap pelan bibir sang istri yang mulai membengkak. Asri mengangguk. Wanita itu segera meraih tasnya dan mulai melangkah seraya menarik tangan sang suami. Asri pun pamit pada pegawainya dan meninggalkan ruangan butik itu bersama Deni. “Selama sore, Bu, Pak. Mau langsung pulang ya?” tanya sang satpam. “Iya, Pak. Tolong jaga keamanan butik ya. Kalau ada apa-apa, langsung saja kabari saya atau suami saya.” “Siap, Bu.”Asri dan Deni tersenyum, lalu masuk