Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Deni yang sudah bersiap merebahkan tubuhnya ke atas ranjang, teringat akan surat yang baru saja diberikan oleh Amel kepadanya tadi sore sesaat sebelum ia meninggalkan ruang kantor. Surat yang katanya merupakan surat perintah tugas ke luar kota. Deni segera mengambil surat itu tas ransel miliknya yang ia gunakan untuk pergi bekerja. Ia pun duduk di kursi kerja dan mulai membuka amplop berlogo nama perusahaan tempatnya bekerja kini. “Apa itu, Kang?” tanya Asri seraya mendekati sang suami. “Ini, tadi bu Amel memberikan surat ini ke akang. Katanya ada perintah dari atasan untk tugas luar kota.” Deni memperlihatkan amplop itu kepada Deni. “Terus kenapa nggak baca di kantor saja?” “Tadi akang dikasihnya pas mau pulang. Akang baru ingat dan baru