BAB 12

1127 Kata
Pagi ini Fany terbangun setelah mendengar suara alarm dari ponselnya. "Aa... Sudah pagi" Ucapku sembari mengumpulkan nyawa. Kemarin malam Fany memasang alarm pukul 07.00 pagi, agar ia bisa bangun dan bersiap lebih awal. Tap Tap Tap Fany beranjak dari kasurnya menuju ke kamar mandi, ia bersiap untuk memulai hari ini. Sepuluh menit kemudian Fany selesai mandi, lalu ia menyiapkan sarapan. Jam menunjukkan pukul 08.00, Fany pun berangkat ke F Fashion karena ia tidak ingin telat dari jadwal janjinya. Tap Tap Tap Fany keluar dari apartemen dan mengunci pintunya, ia berjalan menuju ke halte bus. Tap Tap Tap Tap Sesampainya di halte, ia menunggu beberapa menit, setelah itu bus yang akan ia naikki datang. KRIET Pintu bus terbuka, Fany segera naik dan menempelkan kartu untuk membayar tarif bus. Karena masih pagi, jadi tempat duduknya sudah penuh dan banyak orang yang sedang melakukan aktivitasnya, jadi Fany harus berdiri. 30 menit perjalanan untuk sampai di perusahaan, akhirnya Fany tiba di halte dekat dengan perusahaan F fashion. Tap Tap Tap Fany berjalan masuk menuju perusahaan tersebut. Ketika sampai di lobby ia bertemu dengan resepsionis yang cantik. "Permisi. Selamat pagi" Ucapku ramah. "Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu?" Ujarnya dengan sopan. "Pagi ini saya ada janji dengan Mrs. Pauline. Apa beliau ada?" Ucapku. "Atas nama siapa?" Tanyanya. "Fany Alexia Gabriella" Jawabku. "Mohon tunggu sebentar. Saya akan konfirmasi dengan Ibu Pauline. Anda bisa duduk di sofa sebelah sana untuk menunggu" Ujarnya dengan sopan seraya menunjuk arah sofa. Setelah wanita tersebut memastikan jika Fany ada janji atau tidak dengan Mrs. Pauline, beberapa menit kemudian ia menghampiri Fany dan mengatakan jika Fany bisa naik ke lantai 9 untuk menemui Mrs. Pauline. Tap Tap Tap Fany berjalan menuju lift, ia menunggu dengan beberapa karyawan yang akan naik juga. Ting Pintu lift pun terbuka, Fany dan beberapa orang masuk ke dalam lift, ia harus bersabar karena di dalam lift tersebut penuh dan sesak. Setelah pintu lift tertutup dan karyawan yang di dalam lift menekan angka yang menunjukkan lantai ruangan mereka masing-masing begitu juga Fany yang menekan angka 9 untuk menuju ruangan Mrs. Pauline. Ting Lift pun berhenti di lantai 9 dan Fany keluar dari lift tersebut. Fany berjalan menuju kantor Mrs. Pauline. Tap Tap Tap Tidak jauh dari lift ada sebuah pintu ruangan, dan ada namanya juga. Fany melihat nama 'Pauline' di pintu tersebut jadi ia mengetuk pintunya. Tok Tok Tok Fany mendengar suara seseorang yang ramah mempersilahkannya untuk masuk. "masuklah" Ujar seseorang dari dalam. Fany membuka pintu dan di dalam ada seorang wanita yang cantik dan terlihat masih muda. "Halo, silahkan duduk" Ujar seorang wanita. "Terima kasih" Ucapku sembari berjalan mendekat. Setelah itu ia menarik kursi yang ada di hadapan wanita tersebut. Fany pun duduk dengan perasaan tegang dan gugup. "Astaga, aku terlalu gugup" batin Fany "Hai, perkenalkan saya Pauline" Ujarnya. "Saya Fany Alexia Gabriella, mahasiswi di IFA" Jawabku. Perasaan Fany sangat gugup, jadi ia berusaha untuk tenang dan tidak menunjukkan kegugupannya walaupun itu sulit. "Saya akan bertanya beberapa hal padamu, jadi kamu tidak perlu gugup" Ujarnya. Fany mengangguk, lalu Pauline mengajukan dua sampai tiga pertanyaan pada Fany. "Baiklah, kamu tunggu sebentar" Ujarnya sembari mencari sebuah berkas. "Dimana ya aku meletakkannya?" Gumamnya. Beberapa saat kemudian, Pauline kembali duduk dan ia memberikan sebuah map pada Fany. "Silahkan dibaca dan pahami isi kontraknya, jika tidak ada masalah kamu bisa tanda tangan" Ujar Pauline. Fany pun mengangguk lalu ia membaca dengan teliti isi kontrak tersebut. Selesai membaca ia mengambil bulpoint di dalam tas untuk menandatangi kontrak. "Maaf, ini kontraknya sudah saya tandatangani" Ucapku seraya menyerahkan mapnya. Pauline menerima kontrak tersebut dan memberi salinan kontrak pada Fany. "Selamat bergabung di F Fashion, Fany. Semoga kamu bisa bekerja dengan baik dan semoga kamu betah bekerja di sini. Kamu bisa bekerja mulai besok pukul 08.00" Ujar Pauline seraya mengulurkan tangan. "Terima kasih" Ucapku sembari membalas uluran tangan Pauline. Selesai dengan urusannya, Fany pun keluar dari ruangan Pauline. Tap Tap Tap Ting Pintu lift terbuka, Fany masuk ke dalam lift, lalu turun ke lantai 1. Beberapa menit kemudian pintu lift terbuka. Ting Fany sampai di lantai 1, ia berjalan keluar perusahaan. "Akhirnya selesai juga, rasanya lega" batinku seraya menghela nafas. Tap Tap Tap Fany berjalan menuju halte, ia akan pulang ke apartemen. Setelah menunggu, akhirnya bus nya datang. Setelah 30 menit perjalanan, akhirnya Fany sampai di halte dekat apartemennya. Tap Tap Tap Ketika sampai ia terkejut melihat teman-temannya berada di depan pintu. "Astaga, sejak kapan kalian ada di sini?" Tanyaku. "Baru saja, bagaimana harimu?" Ujar Alifa. "Hari ku sangat baik" Jawabku. "Hai, Fany" sapa Raka. "Hai" Jawabku. "Apa yang kalian lakukan disini? Bukankah kalian hari ini harus berangkat ke airport dan pulang?" Tanyaku heran. "Kami ingin mengunjungimu sebelum pulang, sekalian berpamitan" Ujar Ina. "Ouh..." "Apa kami harus berdiri disini sampai kami pulang?" Tanya Ben. Akhirnya Fany tersadar jika mereka berada di luar dari tadi, ia pun langsung membuka pintu dan mempersilahkan teman-temannya masuk. "Maaf, ya. ayo masuk" Ucapku. Satu per satu teman Fany masuk ke dalam, dan yang terakhir adalah Raka, ia menarik lengan Fany dan menanyakan hal yang ingin ia ketahui. "Kenapa kamu tidak mengatakan apapun padaku?" Tanyanya. Tanpa menjawab pertanyaan dari Raka, Fany pun hanya tersenyum dan langsung masuk meninggalkan Raka yang masih berdiri di depan pintu. Setelah termenung di depan pintu Raka akhirnya ditarik masuk oleh Ben. "Hei! Kenapa kamu berdiri dan melamun didepan pintu?" Tanya Ben. Setelah menaruh tas, Fany mengambil minuman dan beberapa camilan untuk mereka makan sembari berbicara. "Fany, kamu harus sering memberi kami kabar!!" Tegas Alifa. "Iya, kamu wajib memberi kami kabar jika tidak kami akan memberi hukuman padamu" sahut Ina. Fany hanya mengangguk dan tersenyum pada Ina dan Alifa, ia sangat bersyukur memiliki kedua teman yang seperti mereka. Sedangkan Raka hanya duduk diam tanpa berkata apapun dan melihat Fany, ia senang melihat Fany yang tersenyum walaupun ia tau bahwa Fany memiliki beban yang tidak bisa dikatakan. Fany merupakan perempuan yang terlihat tegar untuk menyembunyikan masalahnya, tapi kenyataannya ia sangat rapuh. Satu jam kemudian, mereka semua berpamitan karena mereka harus pergi ke airport. "Fany, kami pulang dulu ya. Kita akan ketemu lagi di awal semester. Ingat untuk memberi kami kabar" Ujar Alifa. "Siap" jawab Fany sembari hormat. Semua teman Fany langsung tertawa melihat sikapnya yang seperti itu. Sebenarnya Alifa dan Ina tidak ingin pulang ke negara masing-masing karena mereka ingin menemani Fany, tapi mereka sudah terlanjur membeli tiket dan orang tua mereka sudah menunggu di rumah. "Maafkan kami Fany, karena tidak bisa menemanimu disini" Ujar Ina sedih. Fany langsung memeluk Ina dan mengatakan semuanya akan baik-baik saja. "Tidak apa-apa, ponselku masih ada, jadi kita masih bisa berkomunikasi. Apalagi kita masih bisa bertemu di awal semester depan kan" Jelasku. Alifa yang melihat Fany memeluk Ina, ia merasa sedih dan ikut memeluk kedua temannya. Ben, Raka, Alifa dan Ina berpamitan pada Fany. "Maaf, aku tidak bisa mengantar kalian ke airport" Ucapku. "It's okay, Fany" Ujar Alifa dan diangguki oleh tiga orang. Mereka akhirnya meninggalkan apartemen dan menuju ke Airport. "Semoga perjalanan kalian lancar hingga sampai rumah" batin Fany Fany merasa sedih karena ditinggal teman-temannya, tetapi ia tidak bisa egois menahan semua temannya untuk tetap berada di sampingnya, ia tahu bahwa teman-temannya harus pulang ke rumah masing-masing "aku harus bisa mandiri disini!" Gumamku sembari menyemangati diriku sendiri. "Kami akan berkumpul kembali di awal semester depan, jadi tidak boleh sedih begini." Mulai hari ini Fany menjalani hari-harinya sendirian selama libur semester, ia percaya bahwa ia mampu untuk melewatinya. To be continued
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN