Aku melempar pandang sembarang. Namun siapa sangka seseorang ternyata tengah berdiri mematung di samping gerobaknya di seberang jalan. Sedang apa lelaki salju itu di sana? Kenapa dia seperti melihat ke arahku? “Kenapa aku jadi geer gini … lagipula siapa aku sampe harus diperhatikannya!” gumamku sambil memutar kembali tubuhku, terus berjalan melewati pintu gerbang. Aku menyapa security yang berjaga hari ini. “Pagi, Mbak Dinda!” Yang jaga hari ini rupanya Irwan---security paling sok keren di sini. Aku tersenyum dan menganggukan kepala. “Pagi Pak Irwan … wah rambutnya hari ini rapi sekali, ya?” sapaku sambil terus berlalu. Kulihat sekilas, dia salah tingkah. Ya ampun, aku kan hanya basa-basi, itupun yang kupuji hanya rambutnya. Aku menggeleng-geleng kepala. Terus berjalan memasuki