Satu minggu sudah aku ditinggal oleh Mas Afif. Kini, sudah saatnya aku kembali ke Jogja. Meninggalkan rumah masa kecil suamiku yang penuh dengan kebahagiaan. Bunda akan pulang bersamaku. Beliau berkata setiap akhir pekan Ayah akan menyusul, menghabiskan waktu dengan kami. Sementara Mama pindah ke rumah barunya. Rumah kami ternyata bersebelahan. Jadi, aku bebas berkunjung kapanpun. Tinggal membuka pintu penghubung langsung sampai. “Sayang, sudah siap atau belum?” “Sudah, Bun. Tinggal bawa badan sama tas kecil.” Bunda mengajakku turun ke bawah. Mobil yang akan membawa kami ke Jogja telah siap. Iring-iringan mobil yang akan mengantarku pulang sangat banyak. Ku kira akan menyewa bus biar lebih efisien. Ternyata, mereka memutuskan membawa mobil masing-masing. “Kemarin ada yang bilang Man