25

1700 Kata
"Lah gila banget tuh, jadi penasaran gua sama yang namanya Geri tuh dah. Sayang banget ya kita beda sekolah. Lo kenapa sih ga sekolah di SMA Garuda aja Gin?" Tanya Keenan kepada sepupunya yang tadi baru saja menceritakan semua yang ingij ia ceritakan pada Keenan. Wajar saja karena memang mereka sangat jarang untuk bertemu seperti sekarang ini. "Kapan-kapan deh ya kita barengan ketemu. Btw Lo masih nanti kan? Soalnya Bang Garda nanti pasti bentar lagi balik. Gua juga udah minta tbah beliin ciloknya karena Lo kesini." Ujar Gina dan Keenan mengangguk. Begitulah kiranya cerita dari Gina kepada Keenan. Yap, Gina tadi tengah menceritakan bagaimana tadi ketika kakaknya yaitu Garda menceritakan temannya yang bernama Geri yang mana temannya bernama Geri itu merupakan penyelamatnya. Beberapa waktu lalu Gina hampir saja di perkosa oleh preman jalanan dan Keenan baru mengetahui tentang hal ini. Memang tadinya Keenan dan kedua orangtuanya ada di tempat penebusan obat, tapi karena antri yang cukup lama jadi mereka tinggal sebentar ke rumah saudara mereka. Lebih tepatnya Keenan juga akan menemui sepupu-sepupunya yang bernama Garda dan Gina. Akhirnya Gina menceritakan ceritanya saat Garda sedang tidak di rumah. Karena saat garda sudah di rumah sudah dipastikan bahwa Gina akan kalah dalam menguasai Keenan. Garda dan Gina memang sangat senang bercerita ke Keenan. Sudah sekitar dua jam Keenan dan keluarganya ada di rumah saudaranya itu. Bahkan mereka sudah mengobrol banyak hal termasuk juga dengan Keenan dan Garda. Kini saat bagi mereka untuk pergi ke tempat penebusan obat lagi karena mereka sudah lumayan lama juga disini. Tampak sekarang Keenan sudah berada di perjalanan. Ia kini memikirkan kembali tentang dirinya yang ingin pergi untuk liburan ke Labuan Bajo. Entah nantinya ia akan bersama dengan siapa kesanannya ia tak perduli, yang ia pedulikan adalah dirinya yang akan pergi ke sana untuk liburan. Semoga Ayah sama Bunda kali ini ACC buat gua pergi ke Labuan Bajo. Masa iya liburan kali ini di sini aja sih. Ga seru lah. Batin Keenan. “Kamu lagi mikirin apa sih Keenan? Oh yang ngomong-ngomong nih kita pindah yuk mau tebus obat dulu habis itu kita pulang deh.” Ujar Bunda Keenan. “Keenan lagi nggak mikirin apa-apa kok bunda. Oh iya bunda, nanti Keenan mau bicara ya sama bunda sama ayah.” Ujar Keenan dan bundanya pun mengangguk meskipun bundanya itu juga penasaran dengan hal ini. Kini Keenan dengan ayah dan bundanya sudah pergi menuju ke tempat penebusan obat. Setelah obat sudah ditebus akhirnya mereka langsung pulang dan Keenan sebenarnya tadinya mau bicara langsung di mobil dalam perjalanan pulang tapi ia tidak jadi melakukannya dan berakhir dengan dirinya yang akan berbicara saat nanti berada di rumah saja. Ia hanya tidak mau jika mama dan papanya terlalu memikirkan tentangnya dan malah pusing. “Hari ini Ravi sama Axel nggak di rumah ya Keenan. Mereka tadi bilang sama Bunda katanya mau kemana gitu.” Ujar Bunda Keenan saat ini. “Oh ya bund? Kok pada ga bilang ke Keenan ya? Padahal kan Keenan juga pingin tahu tuh kemana perginya mereka, tapi ya udah deh. Nanti Keenan minta Safa buat main ke rumah aja deh Bund. Biar rumahnya kita jadi rame juga ga sepi hehehe.” Ujar Keenan membuat bundanya kini bersedih. “Keenan, kamu lupa? Safa kan lagi pergi sama keluarganya. Ravi sama Axel udah bilang kan sama kamu?” tanya Ayah Keenan sekarang yang sedari tadi hanya diam saja. Keenan pun akhirnya mengingat hal itu juga. “Oh iya ya, hehehe Keenan lupa Ayah.” Ujar Keenan dengan tersenyum. “Udah nanti kamu sama Ayah dan Bunda. Ayah sengaja libur loh hari ini. Kamu mau kemana Keenan?” tanya Bunda tersebut dan Keenan sedang memikirkan hal ini. Ia sebenarnya tidak mau kemana-mana lagi apalagi Keenan baru aja tadi mampir ke rumah sepupu-sepupunya juga. “Hehehe ya udah deh Keenan di rumah aja deh. Eh tapi kalo nanti mau makan di resto sih boleh banget loh bunda hehehe.” Pinta Keenan dan tentu saja Bunda Keenan mengiyakan permintaan dari Keenan itu. Keenan pun pada akhirnya sudah sampai di rumahnya. Ia langsung diminta istirahat oleh Ayah dan Bundanya. Baru setelah itu ia bisa pergi bersama dengan Mama dan Papanya untuk makan malam. Sementara itu, Dewa saat ini sudah berada di ruang TV yang mana disana terdapat teman-temannya. Memang tadi ia berada di kamarnya tapi lama-lama ya juga bosan karena harus di kamarnya terus-menerus jadi ia memutuskan untuk keluar dan bergabung bersama teman-temannya. Meskipun memang awalnya tadi dewa tidak diperbolehkan untuk berada di sana tapi setelah ia mengatakan bahwa ia sangat bosan akhirnya mereka semua membolehkan dirinya untuk pergi dan bergabung dengan mereka. “Bener-bener ya lo itu nggak bisa diomongin deh dewa. Gimana lu mau sembuhi coba kalau kayak gini.” Ujar Aaroon menggelengkan kepalanya. “Ya elah gue udah nggak apa-apa kali. Nggak usah khawatir kayak gitu karena kalau gue di kamar gue malah tambah pusing tahu sendiri lagi. Jadinya mending gue di sini dan gue nggak boring kan. Pokoknya gua happy deh yang penting tuh guys.” Ujar Dewa pada teman-temannya itu. “Ya udah deh terserah lo pokoknya lu harus cepetan sembuh loh ya. Pokoknya jangan sampe Lo malah tambah sakit nanti.” Ujar Mada. Beberapa hari telah berlalu dan sekarang ini dewa berada di basecamp hanya bersama dengan Raka, Alfa dan Dimas. Memang hanya mereka saja yang ada di basecamp karena saat ini yang lainnya sedang melangsungkan ujian kenaikan kelas. Dan itu artinya sebentar lagi akan liburan dan setelah liburan dewa akan kembali ke SMA Garuda dan tentu saja ia akan mengajak Raka, Alfa dan Dimas. Mereka akan selalu Dewa ajak kemana pun Dewa pergi. Lagi pula mereka bertiga sekarang ini juga sudah menjadi bagian dari keluarga Dewa. Bahkan sejak mereka masih berada di sel Dewa sudah berjanji akan mengangkat derajat mereka dan ia membuktikannya sekarang. Sayang sekali karena Kirenina yang merupakan adik mereka harus pergi duluan, sehingga Dewa tidak bisa mengajaknya disini bersama dengan kakak-kakaknya ini yang mana ia akan selalu menjanjikan suatu kebahagiaan bagi mereka. Mereka telah baik padanya jadi ia akan membalas dengan kebaikan yang melebihi apa yang telah mereka lakukan kepada dirinya. “Lo pada makin nggak sabar nggak sih buat nanti kita sekolah di SMA Garuda? Itu nggak akan lama lagi karena liburan pun juga nggak sampai 2 minggu. Jadi kita bakalan liburan singkat dan nantinya kita bakalan masuk di kelas 2 SMA. Gue nggak nyangka karena akhirnya gue bisa kembali lagi ke SMA Garuda. Meskipun gue yakin kalau pasti bakalan banyak yang berubah, entah itu dari tempatnya atau dari orang-orang di dalamnya.” Ujar Dewa. “Menurut gue perubahan itu wajar kok dewa. Kita ikutin aja semuanya. Yang terpenting itu kita nggak mengulang kesalahan masa lalu aja selain itu kita juga kalau bisa nggak usah peduliin mereka dan segala perkataan yang keluar dari mulut mereka karena itu nggak penting.” Ujar Raka. “Lo pada belum tahu aja gimana sekolah gua. Gue bukannya takut sama omongan orang-orang ke gue tapi gue lebih takut kalau mereka mengganggu wa aneh karena sebenarnya gue itu orang paling ditakuti di sekolah dari dulu dan gue yakin sampai sekarang. Tapi yang gua sayangkan itu gue ngerasa kalau mereka itu nggak seharusnya kayak gini. Lo paham ga sih? Melihat tatapan orang-orang yang menghakimi kita itu lebih nyeremin daripada mendengarkan kata-kata langsung dari mereka juga.” Ujar Dewa. “Intinya Lo bisa tahu semuanya besok pas gua udah berangkat langsung ke SMA Garuda.” Ujar Dewa dan mereka pun mengangguk akan hal itu. Sekarang mereka pun hanya saling diam saja, mereka sama sekali tidak mengatakan hal apa pun. Hanya melihat TV yang sedari tadi memperlihatkan film yang sedang mereka tonton. Belum ada pembicaraan lagi antara mereka. “Gue rencana tuh mau kita besok liburan ke luar kota tapi ya gue belum mikirin lagi sih karena gue belum tahu itu bisa kejadian apa nggak nanti. Masalahnya gue sama sekali nggak tahu nanti bakalan ada hal yang bakal diurus dan lebih penting dari liburan atau enggak jadi gue belum bilang sama yang lainnya sih.” Ujar Dewa memulai pembicaraan lagi. Tentu saja pembicaraan kali ini merupakan pembicaraan yang lainnya lagi. “Memangnya mau liburan ke mana dewa? Soalnya kayak liburannya katanya cuman singkat kan?” tanya Dimas memikirkan tujuan liburan mereka. “Ga jauh lah, cuma di Bali atau mana gitu. Yang pasti sih yang masihndi Indonesia aja lah ya.” Ujar Dewa membuat mereka terkejut. “Itu mah lumayan jauh Dewa. Mending kalo liburan lama aja deh. Yang besok di dekat-dekat aja karena lagi pula juga kali ini Lo lagi ga fit kan? Udah ya besok aja Dewa. Kita ga usah omongin ke yang lainnya.” Ujar Alfa. "Bener sih, karena gue juga yakin kalau barang-barang pasti bakalan ngamuk kalau tahu gue ngerencanain pengen liburan ke luar kota.” Ujar Dewa. “Nah itu lo tahu jadi mending udah deh nggak usah lagi lo punya pikiran kayak gitu karena nanti pasti bakalan ribut. Lagi bola kita juga fokus dulu kan Dewa. Sebenarnya nih ya dewa, gue masih ngerasa kalau gue itu nggak cocok buat masuk ke SMA Garuda tapi gue juga di sisi lain pengen masuk ke sekolah yang biasanya kayak gitu.” Ujar Raka karena itu impiannya juga. “Kalau boleh jujur gue pun juga ngerasain hal yang sama dengan apa yang dirasakan oleh Raka. Gue cuman ngerasa kayak semuanya tuh nggak harusnya kayak gini karena ini terlalu mudah buat gue. Karena sebelum ini bahkan sekolah pun kita juga berhenti di tengah jalan karena nggak punya biaya tapi juga dibaca kalau datang dan lo nyekolahin kita di tempat yang elite.” Ujar Dimas memikirkan teman-teman Dewa yang semuanya kaya. “Gue Cuma takut kalo gua sendiri nggak bisa beradaptasi aja nanti. Masalahnya, itu sekolah elit dan kita dari kamu sulit.” Ujar Alfa yang sudah mulai overthingking. Mereka bertiga membuat Dewa merasa sedih saat ini. “Guys kehidupan Lo ber 3 itu udah berubah. Lo pada nggak perlu lagi mikirin tentang kehidupan Lo di masa lalu. Cukup pikirin apa yang terjadi sekarang dan nantinya. Lo yang sekarang bukan lo yang dulu dan lu semua itu punya kesempatan yang sama dengan yang lainnya. Pada intinya kita bisa barengan dan Lo semua sekarang udah sama kayak kita. Lo semua juga benar-benar cocok masuk ke Garuda sama kita.” Ujar Dewa kepada mereka.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN