Joohyun menutup pintu tempat dia bekerja paruh waktu setelah mengucap salam kepada pemilik cafe tersebut. Kedua kakinya melangkah pelan sambil menatap langit malam tanpa bintang. Hari ini dia terpaksa bekerja lembur karena salah satu rekannya sedang sakit.
Langkahnya berhenti saat seseorang tiba-tiba menghalangi jalannya. Perempuan itu mengernyitkan dahinya bingung dan akan melangkah kembali tapi orang itu kembali menghalangi jalannya. Joohyun mulai merasa panik, dia melirik sekelilingnya yang sepi.
"A-Apa yang kau inginkan?"
Joohyun terkejut saat seorang pria yang berdiri di hadapannya mengangkat wajahnya yang sejak tadi tertunduk tertutupi oleh topi yang dia kenakan.
"S-sunbae?"
"Joohyun-ssi"
Dan Joohyun merasa dia harus segera melarikan diri dari tempat itu.
**
Baekhyun mengerjap pelan sambil mengusap wajahnya, dia membalikkan tubuhnya dan menemukan Chanyeol yang tertidur disebelah nya masih mengenakan pakaian kerjanya. Dia ingat, dia meminta Chanyeol untuk menemaninya tidur saat laki - laki itu masih bekerja. Laki - laki mungil itu tersenyum kecil lalu mendekatkan wajahnya kearah wajah tampan laki - laki yang lebih tinggi. Jemari lentik itu menyentuh mata Chanyeol yang tertutup, menuju hidung lalu berhenti tepat di bibirnya. Perlahan, laki - laki mungil itu mendekatkan wajahnya dan mencuri kecupan lembut di sudut bibir yang lebih tinggi.
Chanyeol mengerang pelan membuat Baekhyun berbalik dan berpura-pura tidur. Laki - laki tinggi itu membuka kedua matanya dan melirik kearah arloji di lengannya, masih terlalu pagi. Dia melirik kesebelahnya dan melihat laki - laki mungil itu masih tertidur. Dia merapikan selimut yang menutupi tubuh Baekhyun lalu mendekat untuk memberikan kecupan di dahi sebelum beranjak turun dari atas ranjang.
Baekhyun membuka matanya setelah mendengar pintu tertutup. Dia tersenyum kecil sambil menyentuh dahinya yang tadi disentuh oleh bibir laki - laki tinggi itu. Lalu memutuskan untuk kembali memejamkan mata melanjutkan tidurnya.
__
Chanyeol memasuki ruang kerjanya untuk menyelesaikan pekerjaan sebelum suara pintu diketuk membuatnya mengalihkan perhatian pada seorang pemuda dihadapan nya.
"Bos, aku menemukan sesuatu"
Pemuda itu bernama Jeno, hacker jenius Byun's. Umurnya masih terbilang muda tapi kejeniusannya tidak bisa dipandang sebelah mata. Pemuda ini pernah meretas data rahasia gedung putih dan hampir di tanggap sebelum bertemu dengan Chanyeol.
Jeno mendekat kearah Chanyeol sambil meletakkan tablet canggih miliknya di meja laki - laki tinggi itu.
"Aku memeriksa sejumlah cctv beberapa hari ini dan menemukan ini. Cctv ini jarang di pantau karena tidak menyoroti keadaan sekeliling rumah"
Chanyeol melihat rekaman yang diberikan Jeno padanya dan pandangannya tertuju pada seorang laki - laki yang terlihat mengawasi mansion Byun. Laki - laki itu adalah polisi yang terakhir kali datang karena kasus terbunuhnya istri perdana menteri malam itu.
"Dia sudah mengawasi rumah ini selama satu minggu"
"Dia tidak menyerah juga"
Chanyeol menyerahkan kembali tablet itu pada Jeno.
"Terus awasi dia"
"Kita tidak melakukan sesuatu?"
"Hanya awasi dia"
Jeno menganggukkan kepalanya sebelum mengambil langkah keluar ruangan.
Chanyeol kembali melanjutkan pekerjaannya, dia memeriksa beberapa email penting dari beberapa klien mereka. Tapi pandangannya berhenti saat menemukan sebuah email dengan username aneh berada di list paling bawah.
'We waiting for you to join us. Reply this and welcome to our bunch'
Chanyeol mengernyitkan dahinya lalu memeriksa email kembali itu. Tidak ingin mengambil langkah salah, dia memanggil Jeno untuk menyelidiki siapa pengirimnya.
__
Chanyeol melangkah memasuki kamar tuan mudanya saat jam sudah menunjukkan pukul enam. Saatnya laki - laki manis itu bangun dari tidurnya.
"Tuan muda"
Baekhyun menggeliat pelan saat pipi disentuh oleh seseorang.
"Saatnya bangun dan berangkat sekolah"
"It's too early"
"Tidak ada protes"
Baekhyun membuka matanya dengan dengusan pelan. Dia menatap Chanyeol yang duduk di sisinya lalu tanpa mengatakan apapun langsung merentangkan kedua tangannya. Chanyeol mengangkat tubuh mungil itu pelan sebelum membawanya kedalam kamar mandi. Laki - laki tinggi itu mendudukkan Baekhyun diatas kloset dan menyiapkan air hangat untuk mandi tuan mudanya.
"Ada laporan apa hari ini?"
"Penyusup itu tetap tidak ingin mengatakan apapun"
Chanyeol melirik kearah Baekhyun setelah selesai dengan air hangat itu lalu mendekat. Kedua tangannya bergerak pelan membuka satu persatu kancing piyama yang dikenakan Baekhyun.
"Rumah ini diawasi oleh polisi sejak seminggu yang lalu"
Baekhyun membuka celananya dan melangkah pelan untuk masuk kedalam bathtub. Chanyeol beralih untuk duduk diatas bathtub tepat dibelakang laki - laki mungil itu sambil mengambil sabun tuan mudanya.
"Polisi?"
"Jeno menunjukkan rekaman cctv padaku, polisi yang pernah datang waktu itu. Dia mengawasi rumah ini"
"Apa yang dia inginkan?"
"Aku belum mencari tau, untuk saat ini aku hanya memerintahkan untuk mengawasi polisi itu, kita harus melihat apa yang diinginkannya"
Baekhyun hanya diam sementara tangan Chanyeol begitu telaten menggosok pelan tubuh itu.
"Laporan lainnya"
"Aku menerima sebuah email asing, mengatakan jika mereka menungguku untuk bergabung"
Baekhyun langsung menolehkan kepalanya kearah Chanyeol.
"Aku meminta Jeno untuk memeriksa email itu"
"Kau tidak akan bergabung dengan mereka kan?"
Chanyeol mengambil sampo, menuangkan sedikit isinya di telapak tangan sebelum mengusap lembut rambut Baekhyun.
"Tidak"
Baekhyun mengalihkan pandangannya kedepan. Dia menarik kedua kakinya lalu memeluknya erat.
"Jangan pernah bahkan berpikir untuk pergi Chanyeol."
"No, I am not"
Acara mandi itu selesai 15 menit kemudian. Setelah mengenakan seragam –yang secara teknis dilakukan oleh Chanyeol– Baekhyun bertemu Luhan yang sedang menyantap sarapan nya.
"Yo bitchesss, good morning"
Tanpa mengatakan apapun Baekhyun memukul kesal belakang kepala laki - laki cantik itu.
"Its hurt!! you asshole!"
Baekhyun memutar bola matanya malas lalu menerima piring sarapan miliknya dari Chanyeol. Dia melihat Jongin sedang berada di dapur tepatnya sedang membuat kopi, Sehun yang sedang memberi makan anjing miliknya dan Krystal yang baru bangun dari tidurnya. Dia juga melihat Yixing dari pintu dapur sedang berenang bersama Tao di kolam belakang rumah.
Rumah ini tidak pernah terasa ramai seperti ini sebelumnya.
**
Kyungsoo mengayuh sepedanya cepat menuju sekolah, pagi ini dia bangun kesiangan karena kemarin terpaksa bekerja lembur di restoran orang tuanya.
Tanpa di duga sebuah mobil melaju pelan disebelah nya, Kyungsoo melirik mobil itu dengan gugup lalu mengerahkan seluruh kekuatannya untuk mengayuh sepedanya. Tapi dia harus menarik rem secara mendadak saat mobil itu berhenti tepat didepan nya.
Kyungsoo turun dari sepedanya saat seorang laki - laki dengan setelan hitam keluar dari dalam mobil itu. Dia melangkah mundur ingin melarikan diri, tapi kesialan sedang mempermainkan nya karena mobil lainnya berhenti tepat di belakangnya membuatnya semakin panik.
"A-apa yang kalian inginkan?"
"Kau mengenal Byun Baekhyun?"
Kyungsoo meremas tali ransel nya, mereka mengenal Baekhyun? siapa sebenarnya mereka?
"Y-ya"
"Bawa dia"
"A-Apa yang kalian lakukan! Lepaskan aku! Yak! Lepaskan!" Rontaan Kyungsoo tidak memberikan efek apapun. Dia semakin ditarik masuk kedalam mobil sebelum membawanya pergi.
__
Baekhyun melangkah pelan memasuki kelasnya meninggalkan Luhan yang terlihat kesal karena ditinggalkan. Dia melirik bangku miliknya dan tidak menemukan Kyungsoo disana. Dia mengernyitkan dahinya bingung karena biasanya laki - laki mungil sahabatnya itu sudah duduk di bangku miliknya sambil membaca buku.
Dia memeriksa jam di ponsel nya dan semakin bingung karena Kyungsoo tidak mungkin belum tiba di sekolah karena lima menit lagi bel masuk akan berbunyi.
Baekhyun meletakkan ransel miliknya diatas meja sebelum matanya menangkap sosok yang baru memasuki kelas. Itu Joohyun, Baekhyun ingat jika perempuan itu ingin mengatakan sesuatu padanya saat itu. Tapi karena perempuan itu jarang masuk sekolah, Baekhyun tidak mempunyai kesempatan untuk bertanya padanya.
"Joohyun-ah"
Baekhyun menghampiri perempuan itu.
"Baek-Baehyun"
Baekhyun mengernyitkan dahinya saat melihat perempuan itu gelisah.
"A-Ada apa?"
"Bukankah waktu itu ada yang ingin kau katakan padaku?"
Joohyun meremas rok miliknya sambil melarikan pandangannya.
"T-Tidak" Joohyun menjadi panik "Aku sepertinya salah melihatnya, Ma-maksudnya Aku-Aku tidak melihat apapun"
Baekhyun mengernyit dahinya bingung sambil menatap aneh perempuan di hadapannya itu.
"Benarkah?"
"B-Benar, aku tidak melihat apapun. Aku tidak melihat..."
"Oh, Okay"
Baekhyun melangkah kembali ke tempat duduknya masih dengan kernyitan bingung di wajahnya. Dia melirik kearah Joohyun yang masih terlihat panik. Perempuan ini seperti menyembunyikan sesuatu.
__
Baekhyun menghubungi ponsel Kyungsoo berulang kali karena bahkan setelah kelas pertama berakhir, sahabatnya itu tidak muncul. Ponsel nya tidak bisa dihubungi dan Jongin tidak menemukan laki - laki mungil itu di restoran orang tuanya.
"Kau menemukannya?"
Baekhyun langsung menerima panggilan Jongin di ponsel nya sedetik setelah ponsel itu berdering.
'Tidak, tapi aku menemukan sepedanya berada di pinggir jalan menuju sekolah'
"Minta Jeno untuk meretas cctv jalanan menuju sekolah"
Baekhyun menghela nafas panjang setelah menutup panggilan itu. Jangan katakan jika Kyungsoo kembali di culik.
"Sial!" Laki - laki mungil itu meraih ransel nya dan segera beranjak keluar kelas. Di luar kelas dia menemukan Minseok dan Luhan yang akan menuju kantin.
"Yak, kau mau kemana?"
Baekhyun mendekat kearah Luhan lalu berbisik.
"Kyungsoo menghilang dan kemungkinan besar diculik"
"APA?!"
Minseok mengernyitkan dahinya bingung.
"Ada apa?"
"Ah, itu.. Anjing Sehun akan melahirkan! jadi.. jadi kami harus segera pulang. Ya anjing Sehun.."
Baekhyun menepuk wajahnya pelan melihat betapa i***t nya laki - laki cantik itu. Demi tuhan! Anjing Sehun itu laki-laki, bagaimana mungkin dia melahirkan?!
Luhan langsung menarik tangan Baekhyun menuju kelasnya untuk mengambil barangnya, meninggalkan Minseok yang mengernyit bingung.
"Siapa itu Sehun?"
**
Chanyeol menjemput Baekhyun setelah dihubungi tuan mudanya itu. Jeno mengirimkan rekaman cctv jalan yang di lewati Kyungsoo pada Sehun dan langsung diberikan pada Baekhyun.
"Kalian mengenal mereka?"
"Mereka para Wong. Tepatnya para bawahan generasi ketiga Wong, Lucas Wong "
"Siapa mereka?" Tanya Luhan tanpa mengalihkan pandangannya dari rekaman cctv itu.
"Mereka salah satu dari segelintir musuh Tuan besar"
"Temukan Kyungsoo!"
"Jeno sudah menemukan dimana lokasi Kyungsoo, tapi sepertinya Wong itu ingin bertemu dengan kita"
"Kyungsoo first!"
Chanyeol melajukan mobilnya dengan cepat, Sehun menghubungi anggota lainnya menggunakan earpiece. Mobil itu memasuki basement sebuah gedung. Chanyeol melihat Krystal bersama Tao sedang bersembunyi di belakang tembok sedangkan Yixing mengawasi dari dalam mobil.
"Kalian menemukannya?"
'Mereka ada di E9 tapi kami belum bisa mendekat'
"Dimana Jongin?"
'Not found'
"Sial!" Sehun menoleh kearah Chanyeol yang hanya diam.
"Apa yang harus dilakukan?"
"E9 right?"
"Ya, Yixing mengatakan jika mobilnya disana"
Tanpa aba-aba Chanyeol kembali melajukan mobilnya. Sehun sedikit panik dan bingung apa yang akan dilakukan oleh laki - laki disebelah nya itu.
Melihat pergerakan tiba-tiba mobil lainnya, mobil yang sejak tadi berada di E9 itu langsung keluar dari barisan parkiran membuat Chanyeol tersenyum miring.
"Krystal!"
Perintah Chanyeol membuat perempuan itu keluar dari persembunyian nya dan langsung menembaki mobil itu.
'Mobil itu anti peluru!'
Chanyeol menekan gas lebih kuat mengikuti mobil itu, mereka harus segera mendapatkannya sebelum keluar dari basement gedung itu.
"Sehun! Lindungi tuan muda"
"A-Apa?"
"Just do it!"
Sehun langsung beralih kebelakang sesuai perintah Chanyeol. Kedua laki - laki mungil itu terlihat bingung tapi kejadian setelahnya membuat ketiga laki - laki lainnya bungkam.
Chanyeol menabrakkan mobil yang di kendarainya pada mobil itu. Mobil dihadapan nya berhenti sejenak tapi setelahnya langsung bergegas untuk pergi sebelum sebuah motor menabrak nya dari depan.
Seseorang yang berada didalam mobil itu langsung keluar dan tanpa aba-aba Tao dan Krystal langsung menembaki nya. Jongin melemparkan helm nya kasar lalu membuka pintu penumpang. Dia menemukan Kyungsoo didalam mobil itu, tidak sadarkan diri.
Baekhyun dan Luhan berlari keluar dari dalam mobil.
"Kyungsoo!"
Jongin mengangkat tubuh Kyungsoo pelan.
"Dia baik-baik saja?"
"Dia hanya pingsan"
"Yixing!"
Yixing keluar dari dalam mobilnya.
"Bawa Kyungsoo dan Luhan pulang"
"Apa? Aku juga? No! aku ingin ikuuuuut"
"Tidak! Kau harus pulang, temani Kyungsoo!"
"Tapi.."
Tanpa mendengarkan protes lainnya Baekhyun menuju motor yang digunakan Krystal dan Tao lalu bersama Chanyeol mendatangi markas para Wong.
__
Keduanya berhenti tepat dihadapan para Wong yang sudah menunggu kedatangan mereka. Sehun dan yang lainnya tiba tidak lama kemudian karena menunggu mobil anggota lain.
"Selamat datang tuan muda"
Baekhyun berdecih malas tanpa membalas sapaan itu.
"Bawa kami bertemu dengan bos mu"
"Sure, Mr. Lucas is waiting for you"
Mereka dibawa menuju sebuah ruangan mewah dimana seorang laki - laki sedang duduk diatas sofa mewah sambil menyesap wine digelasnya.
"Welcome.. welcome. Bagaimana? Apa sambutan dariku menyenangkan?"
Lucas menjentikkan jarinya meminta para bawahannya untuk meninggalkan mereka di ruangan itu. Baekhyun duduk dihadapan Lucas sementara Chanyeol berdiri dibelakangannya. Anggota lainnya tidak dipersilahkan untuk masuk bytheway.
"Hey, kalian selalu terlihat kaku. Wine?"
"Intinya saja! Apa yang kau inginkan dariku?"
"Selalu terburu-buru. It's not fun! soooo boring~"
"Chanyeol!" Laki - laki tinggi itu langsung mengeluarkan senjata miliknya yang dia arahkan pada laki - laki Wong itu.
"Woaahh easy man!"
"We're not in the middle of fun right now! Jadi katakan apa yang kau inginkan!"
"Oke. I'm pretty sure, you are wondering. Why, I kidnapped your friend" Lucas kembali meraih gelas wine miliknya "Listen, Aku ingin kalian mengatakan apa yang kalian ketahui mengenai BlackFrost"
"There's no advantage to us. So, let's end this!" Baekhyun berdiri dari duduknya dan akan melangkah pergi sebelum suara Lucas menghentikannya.
"Aku juga akan mengatakan apa yang aku ketahui tentang mereka" Lucas melirik kearah namja mungil itu dengan senyuman miring di wajahnya "Aku berhasil menangkap salah satu dari mereka"
**