Jongin menuruni tangga rumah itu sambil mengantongi ponsel nya "Ada yang melihat Krystal? Aku tidak bisa menghubungi nya"
Sehun dan anggota lain yang ada disana hanya menggelengkan kepalanya.
"Aissh perempuan ini. Itulah mengapa aku tidak menyukai perempuan. Merepotkan!"
Kedua kakinya melangkah menuju ruangan Jeno.
"Bisa kau lacak dimana Krystal? Dia tidak bisa di hubungi sejak tadi"
Jeno langsung menggerakkan jari-jarinya diatas keyboard mencari keberadaan Krystal.
"Tiga jam yang lalu ponsel nya terlacak tidak jauh dari sudut kota. Tapi saat ini, ponsel nya mati jadi aku tidak bisa melacak lokasinya.
"Apa yang dilakukan perempuan itu disana"
Jongin melangkah keluar dari ruangan Jeno, dia meraih jaket yang diletakkan diatas sofa lalu pergi keluar menuju tempat yang ditunjukkan Jeno sebelumnya. Kenapa firasat nya mengatakan ada sesuatu hal yang terjadi pada perempuan itu karena tidak biasanya dia tidak bisa dihubungi seperti ini.
**
Chanyeol meraih botol jus jeruk yang diberikan Tao padanya dan menatap sekeliling ruangan itu yang sangat sepi, bahkan dia tidak melihat tuan mudanya dimanapun.
"Dimana yang lain?"
"A..Aku tidak tau tuan. Aku melihat Jongin-ssi pergi beberapa saat yang lalu dan Sehun-ssi sedang memeriksa tahanan di bawah. A.. Aku tidak melihat tuan muda sejak tadi"
Chanyeol meneguk jus di tangannya lalu berlalu menuju kamar Baekhyun.
"Tuan muda?" Dia mengetuk pintu itu beberapa saat sebelum membukanya, dia melihat Baekhyun dan Luhan yang sedang tertidur berdua diatas ranjang. Hal yang sangat jarang terjadi, karena biasanya keduanya hanya akan bertengkar hebat jika sedang bersama.
Chanyeol tersenyum kecil sebelum meninggalkan kamar itu, dia melihat Sehun yang keluar dari ruang bawah tanah dengan ponsel di telinganya.
"Jangan bercanda Kim Jongin! Aku akan membunuhmu jika kau mempermainkanku!"
"..."
"Sialan! Aku akan segera kesana!"
Chanyeol mengernyitkan dahinya bingung lalu menghentikan langkah Sehun yang akan berlari meninggalkan rumah.
"Apa yang terjadi?"
Sehun mengusap wajahnya kasar sebelum menghela nafas panjang.
"Krystal..."
"Ada apa dengannya?"
"Jongin menemukannya nyaris tewas di sudut kota"
"Apa?!"
**
Chanyeol, Sehun, Tao dan yang lainnya buru-buru memasuki ruangan dimana Krystal dirawat. Didalam sana ada Jongin yang sedang duduk terdiam diatas sofa. Kedua tangannya terkepal hebat seakan akan siap menghancurkan apapun dihadapan nya.
"Jongin, apa yang sebenarnya terjadi?"
Jongin hanya menggelengkan kepalanya sedangkan Tao mendekati tubuh Krystal yang terbaring tidak sadarkan diri dengan banyak sekali alat di tubuhnya.
"Aku tidak tau, aku hanya ingin memberikannya senjata yang kemarin dia beli melalui kenalan ku. Tapi aku tidak menemukannya sejak pagi, jadi aku meminta Jeno untuk melacak nya. Tapi dia tidak bisa dilacak karena ponsel nya mati, aku tidak mengerti kenapa aku merasakan ada yang tidak beres jadi aku pergi ke tempat dimana ponsel nya terakhir dilacak. Aku mengelilingi tempat itu dan menemukannya nyaris mati dengan banyak luka tembak di tubuhnya"
Chanyeol menghela nafas kasar melihat Krystal yang terbaring tidak berdaya diatas ranjang nya. Apa yang sebenarnya dia lakukan sampai nyaris tewas seperti ini?
Dia tidak bisa hanya berdiam saja kali ini, anggota inti Byun sudah menjadi salah satu korban. Tidak menutup kemungkinan jika selanjutnya mereka atau bahkan tuan muda mereka yang akan mengalaminya juga.
"Kita tidak akan diam saja bukan? Aku sudah muak menunggu dan terus menunggu! Aku akan menghabisi mereka dengan tanganku sendiri"
Chanyeol beralih kearah Jongin yang terlihat sangat kesal. "Kita bicarakan ini di rumah, hubungi Junmyeon untuk menjaga Krystal"
**
Baekhyun terbangun dari tidurnya dan mendesah kesal karena kaki Luhan nyaris menendang wajahnya. Dia menepis kasar kaki itu sebelum keluar dari dalam kamarnya.
"Dimana semua orang?" Tanya Baekhyun pada seorang pelayan yang berdiri tidak jauh darinya.
"Ah.. mereka sedang pergi kerumah sakit tuan"
"Siapa yang sakit?"
"Nona Krsytal"
"Apa yang terjadi?"
Sebelum pelayan itu menjawab, Baekhyun mendengar suara pintu terbuka dan melihat Chanyeol dan yang lainnya.
"Chanyeol!"
Chanyeol menangkap tubuh Baekhyun yang berlari kearah nya.
"Apa yang terjadi? Kudengar kalian pergi kerumah sakit" Dia melirik kearah Jongin dan Sehun yang hanya diam sambil mengepalkan kedua tangannya menahan marah, Baekhyun kembali menatap kearah Chanyeol.
"Jongin menemukan Krystal nyaris tewas"
"Apa?! Bagaimana..."
Chanyeol menggelengkan kepalanya dan Baekhyun kembali bungkam. Dia merangkul tubuh tuan mudanya itu dan membawanya ke ruang rapat anggota. Beberapa dari mereka sudah diberi kabar terlebih dahulu untuk berkumpul.
"Kita harus bergerak. Sudah cukup kita hanya menunggu hingga saat ini. Mereka akan semakin merasa diatas angin jika kita terus diam seperti ini"
"Tidak ada yang bisa memastikan jika yang menyerang nona Krystal adalah mereka. Bukankah kita sudah sepakat untuk memancing mereka muncul sebelum menyerang mereka"
Jongin memukul meja dengan keras, "Kau ingin kita terus diam? Sampai kapan? Sampai aku atau Chanyeol atau bahkan tuan muda yang terluka?"
"Tapi apa yang bisa kita lakukan? Kita tidak memiliki informasi apapun mengenai mereka"
Jongin menghela nafas kasar sebelum berdiri dari tempat duduknya dan keluar dari ruangan itu dengan kesal. Baekhyun yang duduk disebelah Chanyeol hanya diam menatap keributan di depannya.
Jeno memasuki ruangan itu dan mendekat kearah Chanyeol membisikkan sesuatu pada laki-laki tinggi itu.
"Kita akhiri untuk hari ini, perketat penjagaan dan tetap waspada terhadap apapun"
Para anggota satu persatu keluar dari dalam ruangan itu hingga tersisa Chanyeol, Baekhyun, Sehun dan Jeno.
"Ada apa?"
"Aku menemukan sesuatu, beberapa hari yang lalu dia meminta izin untuk memeriksa cctv atas perintah nona Krystal. Jadi kemarin saat aku memeriksa beberapa cctv ada sesuatu yang aneh dan benar, beberapa cctv secara tiba-tiba tidak berfungsi tanpa sepengetahuanku dan juga aku menemukan rekaman ini"
'Kita akan bergerak, bersiaplah'
"Apa maksudnya ini?"
Jeno menggelengkan kepalanya "Hanya kata-kata itu yang berhasil terekam didalam ruanganku. Tapi aku merasa ada sesuatu yang aneh, mungkinkah kejadian yang terjadi pada nona Krystal ini disengaja? Dia mungkin khawatir jika aku menanyakan alasan nona Krystal memintanya memeriksa cctv alih-alih memintaku yang memang bertugas mengawasinya?"
"Maksudmu, Krystal dibunuh agar tidak mengatakan apapun?"
"Itu hanyalah pemikiran ku, tapi apa tuan tidak curiga kenapa beberapa cctv tidak berfungsi? Dan rekaman itu, mungkin kah dia... "
Sehun mengepalkan tangannya kesal lalu segera beranjak pergi. "Dimana Tao?!!"
Jongin yang sedang berbicara dengan Luhan terkejut saat mendengar teriakan Sehun.
"Ada apa?"
"Dimana sialan itu?!"
"Aku melihatnya sedang membersihkan..."
Sehun tidak menunggu lebih lama lagi untuk mengetahui dimana Tao, dia melangkah cepat diikuti Jongin dan Chanyeol. Luhan yang bingung menarik Baekhyun yang berjalan di belakang Chanyeol "Ada apa?"
Baekhyun tidak menjawab dan hanya menarik Luhan untuk mengikuti ketiga lelaki tinggi itu. Keduanya terkejut saat melihat Tao sudah tergeletak di tanah setelah mendapatkan pukulan kuat dari Sehun. Dia menarik baju Tao membuat laki-laki itu berdiri "Siapa kau?"
Tao terlihat takut dan terkejut karena tiba-tiba mendapatkan pukulan dari Sehun "A..Apa maksudnya Sehun-ssi? A..aku tidak mengerti"
"Jangan berpura-pura bodoh sialan!" Sehun kembali memukul Tao membuatnya kembali jatuh.
"Hey Sehun ada apa? Kenapa kau memukulnya?"
Sehun tidak menjawab pertanyaan Jongin dan kembali menarik kerah baju Tao "Apa yang kau lakukan pada Krystal?"
"A..aku tidak melakukan apapun"
Sehun berdecih kesal lalu kembali memukul wajahnya "Setelah semua yang Krystal lakukan padamu, kau melakukan hal ini padanya? Katakan, siapa kau sebenarnya?"
"Apa yang sebenarnya terjadi?"Jongin masih dilanda kebingungan.
Chanyeol mendekat ke arah Tao lalu berjongkok di hadapannya, dia menatap wajah itu dalam diam membuat Tao langsung menundukkan kepalanya. "Kau... kau Zet? Jadi seperti ini wajahmu dibalik topeng itu?"
Sehun dan Jongin tidak bisa menyembunyikan keterkejutan mereka. Dia Zet? Laki-laki yang selama ini mereka cari? Bagaimana mungkin...
"Ha..hahahahaha" Chanyeol mengernyitkan dahinya saat melihat laki-laki itu tertawa. Sehun bahkan sudah siap untuk menghajar nya kembali. Hilang sudah wajah ketakutan yang sebelumnya ada di wajah laki-laki itu digantikan dengan seringai kejam yang ditujukan pada laki-laki dihadapan nya.
"Akhirnya kau mengenaliku, bagaimana Chanyeol? Terkejut?"
Tao mengangkat kepalanya dan tertawa mengejek kearah Chanyeol, dia mengusap sudut bibirnya yang berdarah akibat pukulan sebelumnya lalu tersenyum miring kearah Chanyeol.
"Hah.. padahal aku sudah cukup betah menjadi bagian dari Byun"
Chanyeol mengangkat tangannya lalu mencengkram leher Tao dengan kuat, tapi laki-laki itu tidak terlihat takut sama sekali. Dia bahkan kembali tertawa walaupun sesekali terbatuk karena cengkraman Chanyeol di lehernya.
"Rasanya menyenangkan mempermainkan sekumpulan manusia bodoh seperti kalian hahahaha"
Jongin mengepalkan tangannya marah, dia merasa sangat bodoh karena tertipu oleh tingkah laku Tao yang terlihat seperti seorang pengecut yang bahkan tidak bisa menembak dengan benar tapi sebenarnya adalah musuh!
"Apapun yang kalian lakukan, kalian tidak akan mengalahkan kami. Kita lihat siapa yang akan berdiri di akhir nanti"
DUUUUAGGGHH!! DOR!! DOR!! DOR!!
Terdengar suara hantaman kuat disertai tembakan membuat ketiga laki-laki itu menoleh. Tubuh Chanyeol seketika seperti disiram oleh seember es saat tidak melihat Baekhyun maupun Luhan yang tadi berdiri di belakangnya.
"Dimana Baekhyun?"
Jongin dan Sehun langsung berlari menuju sumber suara dan melihat banyak anggotanya yang tergeletak tidak bernyawa dengan peluru bersarang di tubuh mereka. Pandangan mereka beralih pada tembok bagian selatan yang sudah runtuh membuat sebuah lubang besar disana.
"Me..mereka membawa tuan muda Baekhyun dan Luhan"
Sehun tanpa mengatakan apapun berlari kearah lubang tersebut dan tidak menemukan apapun disana.
"Chanyeol! Tao!!"
Karena fokus yang terbagi, Chanyeol teralihkan membuat Tao terlepas dari tangannya dan langsung menyambar salah satu kendaraan yang ada sebelum berhasil kabur.
**