Chanyeol diam sambil menatap datar kertas dihadapan nya. Pintu ruangan itu terbuka, seorang laki - laki masuk lalu duduk dihadapan laki - laki tinggi itu.
"Kau sudah melihatnya?"
Chanyeol mengalihkan perhatiannya pada laki - laki dihadapan nya itu.
"98,9%?"
"Ya, hasilnya cocok dengan DNA yang ada di cincin itu"
Chanyeol mengernyitkan dahinya tidak percaya.
"Bagaimana bisa.."
Laki - laki itu mengedikkan bahunya pelan "Kau mencurigainya bukan?"
"Dia terlalu mencurigakan. Jongin bahkan memberikan fakta menarik tentangnya"
"Dan apa itu?"
"Aku tidak akan memberitahukanmu sekarang. Tapi jika dugaan ku benar cincin itu ada padanya dan dia yang telah secara sengaja memberikan cincin itu pada penyusup. Kurasa dia memiliki sesuatu yang tidak kita ketahui"
Chanyeol meraih ponsel miliknya sebelum menghubungi seseorang.
"Jongin? Kau tau apa yang harus kau lakukan bukan?" Chanyeol tersenyum miring sebelum menutup panggilan itu "Dan dokter, kurasa dia akan menjadi tanggung jawabmu mulai saat ini" Laki - laki dihadapan Chanyeol hanya tersenyum kecil lalu pergi meninggalkan ruangan itu.
**
Baekhyun menatap malas Luhan dan Kyungsoo yang sedang asyik menyantap menu makan siang mereka hari ini. Kyungsoo terlihat sangat semangat bercerita tentang laki - laki yang terakhir kali mereka temui dan Baekhyun tentu tau siapa yang dia bicarakan.
"Jadi dia selalu datang?"
"Jika di hari libur dia akan datang saat makan siang tapi jika hari kerja dia akan datang saat makan malam dan dia berbaik hati mengantarkanku pulang"
Baekhyun tersenyum kecil, bukankah itu perintahnya untuk selalu mengawasi Kyungsoo. Hanya dia tidak menyangka jika sang sahabat akan jatuh padanya.
"Jadi kau suka padanya?"
"Umm.. bagaimana ya. Ugh aku bingung" Kyungsoo tersenyum malu sambil menutup wajahnya membuat Luhan tertawa sambil mencubit gemas kedua pipi Kyungsoo.
"Hyung bagaimana? Ada seseorang yang hyung suka?"
"Aku?" Luhan terlihat berpikir sebentar lalu menggelengkan kepalanya "Mungkin, dia selalu membuatku berdebar"
Baekhyun akhirnya merasa tertarik untuk bergabung di obrolan kedua laki - laki mungil itu.
"Siapa?"
Luhan menatap Baekhyun sambil tersenyum miring "Chanyeol"
Baekhyun sudah akan melemparkan sendok ditangan nya saat Luhan tertawa kencang sambil memegangi perutnya "Aku hanya bercanda oke? Ugh posesif sekali"
Baekhyun mendengus kasar lalu mata menangkap sosok perempuan yang dikenali nya. Dia mengernyitkan dahinya saat melihat perempuan itu melangkah meninggalkan kantin bersama seorang laki - laki.
"Joohyun dan Minseok sunbae?"
Kyungsoo dan Luhan langsung menolehkan kepalanya dan cukup terkejut saat melihat kedua sosok itu buru-buru meninggalkan kantin.
"Sejak kapan mereka menjadi dekat?"
**
Hari sudah beranjak semakin larut. Jam sudah menunjukkan angka 10 tapi sepertinya seorang laki - laki baru akan memulai aktivitasnya.
"Wine, please"
Perhatiannya beralih dari gelas ditangan nya kearah seorang pria yang duduk dibelakang meja bar. Dia segera bergerak membuatkan pesanan laki - laki itu dan tersenyum manis setelahnya.
"Minumanmu tuan"
Jongin tersenyum meraih gelas nya tapi kedua matanya menatap awas sekelilingnya.
"Sendirian tuan?"
Jongin tersenyum miring lalu meletakkan gelas nya diatas meja.
"Ya, keberatan untuk menemani manis?"
Laki - laki itu mendekat kearah Jongin lalu menumpu wajah ditangan nya sambil tersenyum manis. Dia memperhatikan Jongin dari atas kebawah dan berhenti di wajah nya. Dia terkesan oleh penampilan laki - laki dihadapan nya ini. Kemeja hitam ketat dengan dua kancing terbuka yang membentuk tubuh atletis nya, Ripped jeans hitam dan rambut hitam yang dibiarkan acak-acakan. Terkesan sangat sexy dan menggoda.
"Tentu"
Jongin tersenyum miring lalu kembali meneguk minumannya.
"Jadi apa yang dilakukan laki - laki tampan sepertimu seorang diri?"
"Hanya sedikit bosan" Jongin melirik sosok dihadapan nya lalu tersenyum menggoda "Bagaimana jika kau yang menemaniku malam ini"
Laki - laki manis dihadapan nya itu tertawa kecil lalu menyentuh wajah Jongin pelan.
"Tapi aku harus bekerja tuan. Kau lihat disana" Laki - laki manis itu menunjuk kearah sudut ruangan dimana beberapa orang penjaga berdiri "Bos akan memecatku jika aku tidak bekerja"
"Oh ayolah, aku kenal pemilik bar ini. Tenang saja manis"
Laki - laki manis itu tertawa pelan "Maaf tuan, aku menolak. Bagaimana jika aku menawarkan beberapa 'pemain' disini. Mungkin kau akan tertarik"
"Tidak, aku tertarik padamu"
Jongin tau laki - laki dihadapan nya ini sedang mencari cara untuk melarikan diri darinya. Tapi tentu saja Jongin tidak akan membiarkan itu terjadi.
"Bagaimana manis?"
"Maaf tuan" Lalu meninggalkan Jongin seorang diri. Laki - laki tan itu menolehkan kepalanya kearah sofa yang berada cukup jauh darinya. Disana Chanyeol, Sehun, Krystal dan tentu saja bos kecil mereka di pelukan Chanyeol sedang tersenyum mengejek kearah nya.
"Payah!"
Jongin menghempaskan tubuhnya disebelah Sehun.
"Dia benar-benar sulit. Hey apa aku kurang tampan?"
Krystal menyerahkan ponsel nya kearah Jongin setelah mengaktifkan kamera depan.
"Berkacalah"
"Sudah, dan wow kau terlihat sangat tampan dan sexy Kim Jongin"
Sehun memukul kesal kepala laki - laki disebelah nya itu. Baekhyun mendengus kasar, terlintas di benaknya bagaimana reaksi Kyungsoo jika melihat kelakuan laki - laki yang disukainya itu. Bisa - bisanya sang sahabat menyukai laki - laki seperti Jongin. Dia meletakkan ponsel yang sejak tadi di genggam oleh nya lalu beranjak berdiri.
"Ada apa?"
"Toilet"
"Krystal, temani tuan muda"
"Aku bisa sendiri. Just calm, aku akan segera kembali"
Baekhyun segera meninggalkan sofa itu dan melangkah menuju toilet di ujung lorong. Tapi saat dirinya akan berbelok, kedua matanya menangkap sosok yang tadi menjadi pusat perhatian mereka. Bartender manis itu melangkah cepat berlainan arah dari tempat yang akan Baekhyun tuju. Laki - laki mungil itu ragu untuk melangkah mengikuti bartender itu, dia akan menghubungi Chanyeol tapi seketika sadar ponsel nya dia tinggalkan diatas meja. Baekhyun melangkah mundur tapi inner nya mengatakan jika dia harus mengikuti laki - laki itu. Kedua tangannya terkepal kuat saat dirinya yakin dan melangkah cepat mengikuti sang bartender.
Kedua kakinya setengah berlari saat laki - laki itu berbelok di ujung lorong. Dia melirik sekelilingnya dan terkejut saat menemukan lorong itu kosong. Dia tidak menemukan siapapun disana termasuk bartender itu. Baekhyun berlari menyusuri lorong itu dan langkahnya berhenti saat mendengar suara teriakan di salah satu kamar. Tubuhnya terdiam untuk beberapa detik saat dirinya mendengar suara tembakan. Kedua tangannya terkepal kuat memberanikan dirinya untuk membuka pintu kamar itu tapi pikirannya berteriak untuk segera melarikan diri. Dia terdiam untuk beberapa menit karena pikirannya tidak sejalan dengan rasa penasaran nya. Seketika inner nya membayangkan wajah Chanyeol yang akan memarahi nya jika dia tidak segera kembali membuat dirinya mengambil langkah mundur tapi sepertinya dewi fortuna sedang meninggalkannya. Langkahnya berhenti saat tubuhnya menabrak seseorang yang berdiri dibelakang nya. Baekhyun perlahan berbalik dan hampir saja berteriak saat melihat sosok dibelakang nya. Sosok itu tersenyum miring dibalik topeng yang dikenakannya.
"Hey Baekhyunee, long time no see"
Baekhyun hampir kehilangan keseimbangan nya dan langsung memeluk tubuhnya yang bergetar. Dia mengenal siapa sosok dihadapan nya ini, sosok yang terus menghantuinya sejak beberapa tahun yang lalu. Sosok yang merenggut kebahagian nya. Juga sosok yang membunuh kedua orang tuanya. Topeng itu tidak pernah dia lupakan sejak hari itu. Hari dimana dia hampir kehilangan nyawanya bersama kedua orang tuanya.
"K-Kau..."
"Haloo.. bagaimana kabarmu? Kau terlihat baik-baik saja"
Baekhyun mengambil langkah mundur saat sosok didepan nya itu mendekatinya. Tubuhnya bergetar dan dia merasa sesak di dadanya.
"Ja-Jangan mendekat!!" Jerit Baekhyun terus melangkah mundur.
"Hey itukah sapaanmu untukku? Kita sudah lama tidak bertemu bukan? Kau tidak merindukanku?"
"Aku tidak! Menjauh kau b******k!"
Sosok itu tertawa jahat saat melihat wajah panik laki - laki dihadapan nya itu. Benar-benar mengasyikkan melihat wajah ketakutan dari sosok tuan muda itu.
"Ayolah, kenapa kau menghindar? Bukankah selama ini kau mencariku?Ah bagaimana dengan keluargamu? Ups aku lupa jika mereka sudah mati"
Baekhyun kehilangan keseimbangan nya dan terjatuh. Sosok itu semakin mendekat kearah Baekhyun dan berjongkok tepat dihadapan nya.
"Jadi Baekhyunee, kau ingin mati dengan cara apa?"
Baekhyun menyentuh dadanya yang terasa sangat sesak. Air matanya sudah membasahi kedua pipinya.
"Kenapa?"
"Hm? Kenapa?"
"Kenapa kau membunuh mereka?!!!!!"
Baekhyun menjerit frustasi. Tubuhnya bergetar hebat dan dia mulai kesulitan bernafas. Sosok itu bergerak untuk menyentuh wajah Baekhyun sebelum telinganya mendengar suara langkah kaki mendekat. Dia tersenyum miring, lalu bangkit.
"Sepertinya aku harus pergi, kita akan bertemu lagi nanti Baekhyunee. Dan itu tidak akan lama" Lalu dirinya langsung melangkah cepat meninggalkan laki - laki mungil itu. Baekhyun menatap sosok itu yang semakin menjauh, dia meremas dadanya yang terasa sangat sesak. Bahkan untuk mengeluarkan satu katapun terasa sangat menyakitkan.
"Baekhyun!!!"
Teriakan itu mengalihkan perhatian Baekhyun, dia dapat melihat tubuh Chanyeol berlari cepat kearah nya sebelum kesadarannya menghilang.
**