Waktu terus berlalu cepat, bahkan tanpa sadar besok adalah hari bagi Muliya untuk mulai magang di perusahaan. Muliya dan Adimas yang sedang menonton TV bersama sama-sama terlihat diam menikmati, namun sejak tadi Muliya aslinya sudah menahan-nahan ingin bicara dengan suaminya. "Mas," Muliya akhirnya tidak tahan juga. "Hm." Adimas masih asik menikmati tontonan nya. Muliya membasahi tenggorokannya sebentar, terlihat menarik napas dalam. "Kalo aku udah mulai kerja pasti urusan keluarga jadi keteteran, eumm ... Mas gak papa kan kalo seandainya kita suruh pembantu kita nginep aja." Adimas yang sedang menonton TV menoleh, mengelus pelan rambut Muliya. "Iya, aku gak keberatan." " ...... beneran?" Adimas jadi tersenyum samar, mencubit gemas pipi istrinya. "Iya, kamu gak usah terlalu khawatir