Part 22: Nginep

1963 Kata

"Nginep?" "Iya, kasian Farel pasti capek kalo bolak-balik perjalanan." Jawab Adimas sambil membuka lemari bajunya. Muliya yang baru keluar kamar mandi hanya mengangguk saja, ia mengenakan pakaian Adimas karena tidak membawa baju ganti sendiri. Perlahan perempuan itu mengedarkan pandangan, penasaran dengan kamar suaminya yang dahulu. "Ini kamar Mas sama Mbak Ratna dulu ya?" Tebak Muliya sambil membuka gorden dan pintu balkon. Adimas menoleh, mengangguk kecil padahal tidak terlihat oleh Muliya yang sedang memunggunginya. "Hm." "Bagus." Komentar Muliya kini duduk diatas ranjang. Adimas melangkah kearah istrinya, memeluk dari belakang. "Kamu suka kamar begini? Aku bisa renovasi kamar kita." "Hm, ya ... nggak usah segitunya juga sih." "Gak papa, kalo kamu suka aku pasti kabulin." Muli

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN