"Eugh..." Kelopak mata indah itu mengerjap, berkedip beberapa kali sebelum terbuka seutuhnya. Dengan rambut acak-acakan Muliya mengangkat tangan, menutup mulutnya yang masih nampak menguap beberapa kali. Diliriknya jam weker yang ada di atas nakas. 03.12 AM. Masih ada waktu sampai saatnya sholat subuh, Muliya yang ingin beranjak langsung menegang. Dengan pupil mata membesar. Astaga! Astaga-astaga!!! MATI DIRINYA! Dengan gaya horor pelan-pelan Muliya melirik ke belakang, dan seperti dugaannya ia langsung disuguhi paras rupawan suaminya. Perempuan itu meneguk ludah, lalu melirik ke bawah tubuhnya. Mampus dirinya masih telanjang! Tak ingin ketahuan Adimas, Muliya pun dengan sangat hati-hati memindahkan tangan Adimas yang melilit perutnya. Namun sialnya yang ada pelukannya makin menge