Part 06: Malam Pertama

2045 Kata

Hari-hari seolah berlalu tanpa perhitungan, tak terasa sekarang adalah akad nikahnya. Muliya menggigit kuku jarinya gemetaran, sosok santai nya entah lenyap kemana. "Lia, kamu gak usah gemeteran gitu dong. Kamu cuma mau nikah, bukan ke medan perang." Celetukan Jamiatun membuyarkan lamunan gadis itu, Muliya cuma bisa mendesis geram. Apakah Emak-emak satu ini gak bisa ngerasain gugupnya sekarang? Anaknya mau nikah ia malah leha-leha manja sambil makan keripik. Bener-bener terlalu santuy. "Ibu tuh gak bisa yha kelihatan kayak Ibu-ibu normal sedikit!" Cecar Muliya menunjuk Ibunya kesal. Jamiatun mengernyit, pipi bulatnya masih asik mengunyah keripik. "Emang Ibu kenapa? Ini Ibu udah kayak Ibu-ibu yang lain kok!" Balasnya tak terima. Muliya mendengus sesaat, "dimana-mana tuh yha Buk, kalo

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN