Pagi ini Rania bangun dengan penuh semangat, ia sudah membuat schedule untuknya dan Aksa hari ini, bahkan saat langit masih gelap wanita itu sudah sibuk di dapur membuat sarapan untuk dirinya dan juga Aksa, bukan hanya menyiapkan sarapan tapi wanita itu juga menyiapkan bekal untuk perjalanannya dengan Aksa seharian ini. “Sa, ayo bangun, hari ini akan menjadi hari yang panjang untuk kita.” Rania mengguncang pelan bahu Aksa, membuat pria itu melenguh kecil, namun bola matanya bergerak-gerak dan kelopak mata itu terbuka. “Ya sayang, aku bangun, tunggu aku sepuluh menit, oke?” Aksa langsung terjaga, jika biasanya pria itu begitu sulit bangun, namun tidak untuk kali ini, ia tidak ingin menyia-nyiakan waktu berharganya bersama Rania, ia ingin di setiap det