“Sayang. Kau mendengar Bunda? Kau harus kuat ya? Anak Bunda adalah gadis yang kuat. Kau harus bangun sayang. Tega sekali kau menyiksa Bunda seperti ini, kau boleh memukul Bunda atau apapun itu asal buka matamu sayang.” Akira menggenggam tangan Rania dan membawa tangan itu pada wajahnya yang dipenuhi air mata itu. Keanu menelan ludahnya begitu masuk ke ruangan Rania, hatinya tertohok melihat anak gadisnya terbaring dan istrinya terisak pilu. Ia menghampiri istrinya dan memeluk Akira, menguatkan istrinya walau dirinya sendiri seolah runtuh menerima kenyataan yang baru saja ia hadapi. “Om, Tante bisakah kita berbicara di luar?” Tanya Aruna di depan pintu kamar pesakitan itu, Keanu dan Akira segera mengikuti Aruna, yang sudah duduk di kursi tunggu depan