Pintu ICU yang terbuka membuat semua orang yang tadi tengah terduduk langsung beranjak, dan menatap Aruna yang sedang membuka maskernya dengan harap-harap cemas. “Aruna, bagaimana keadaan Rania?” Tanya Akira dengan wajah lelahnya. “Aku tidak bisa mengatakan ini kabar baik atau kabar buruk. Kami telah mengoperasinya, keadaan Rania benar-benar kritis tadi, dan jika kita tidak mengambil tindakan kemungkinan dia selamat sangat kecil, namun sel kanker itu telah menyebar ke seluruh tubuhnya, saat ini dia masih koma, kemungkinan besar ia akan sadar malam ini, namun... namun aku tidak tahu apa ia sadar untuk kembali atau untuk kembali pergi.” Ujar Aruna menundukkan wajahnya setelah mengucapkan kalimat terakhir. Dan detik itu juga ia merasa seseorang