Ujian Ataukah Balasan?

1824 Kata

Kepergian Rimba benar-benar membuatku terpukul. Aku bahkan sempat tidak mau makan jika saja Mama tidak terus memaksa. Rasa sakit ini begitu dalam. Tepat di saat kau jatuh cinta, dan di saat itu pula dia pergi meninggalkanmu. Itu yang aku rasakan saat ini. Semua sikap kejamku memang pantas berbalas duka. Namun, tak bolehkan aku memperbaiki diri? Semua terjadi hanya karena ketidaktahuanku. Aku telah membuang berlian demi sebuah batu kali. Aku menyakiti orang yang benar-benar mencintaiku demi seorang penjahat seperti Rangga. Rasa sesal sebesar bumi pun takkan pernah merubah keadaan. "Lin, kamu mau melaporkan Rangga?" Suara Papa membuyarkan lamunanku. Aku mengerjap dan menoleh padanya. "Mau, Pa. Rencananya hari ini aku akan melapor ditemani Rini dan teman-teman Rimba yang lain," jaw

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN