Kunjungan kerabat

1229 Kata
Motor itu memasuki halaman rumah keluarga Martin, pak Lim langsung menyambut, saat Krystal baru saja memarkirkan motornya. "Siapa yang datang?" Krystal menunjuk pada mobil putih ya terparkir di sana. "Itu milik tuan Ardi, suami nona Nia, yang adalah bibi anda!" Pak Lim menjelaskan, dia tidak tahu apakah semuanya akan baik, karena tuan Ardi dan Nona Nia agak sulit dihadapi. "Oh, mereka memiliki dua anak, apakah mereka ikut juga?" Krystal sudah mendengar dari neneknya, adik perempuan ayahnya itu menikahi laki-laki pemilik hotel bintang lima yang tersebar di beberapa tempat di Indonesia. Mereka memiliki dua putra, satu berusia dua puluh tahun, dan satu lagi masih SMP. "Yah, nyonya Esma sengaja memanggil mereka agar anda dan keluarga nona Nia saling mengenal. Apakah anda ingin lebih dulu bersiap?" "Tidak perlu, ayo temui mereka sekarang saja!" Krystal juga ingin mengenal kerabat dekatnya tersebut. Saat dia memasuki ruang tamu, seorang pria tampan yang terlihat lebih muda dari ayahnya sedang duduk dan mengobrol dengan kakaknya. "Kak Lio!" Krystal menyapa dan berjalan menuju tempat duduk sang kakak. Lionel mengangguk dengan bibir yang tersenyum penuh. "Duduklah sebentar!" "Ini paman Ardi, dia suami bibi Nia. Dan paman, ini Krystal!" Lionel memperkenalkan mereka bergantian, kemudian memberikan petunjuk agar Krystal bersalaman dengan pamannya. "Kamu sangat cantik, maaf paman baru bisa datang hari ini untuk berkunjung!" Ardi memperhatikan wajah Krystal dan tidak bisa menahan takjub. Bagaimana mungkin terlihat begitu jelas? Wajah itu sedikit mirip kakak iparnya, dan mata itu mirip dengan Jessica. Bagaimana mungkin Nadine bisa tahan untuk melihat anak selingkuhan suaminya tinggal satu atap di rumah ini. Sungguh, dia sendiri tidak menyangka kalau Keenan memiliki seorang putri dengan Jessica. "Aku baru saja menghubungi Lavanya, dia sepertinya belum tahu kalau ada anak perempuan lain di keluarga Martin!" Mark datang dari arah taman, dia melihat seseorang gadis yang duduk di sebelah Lionel, sedikit tidak senang. Krystal bisa merasakan tatapan permusuhan. Kenapa anak bibinya itu memusuhinya? "Lavanya akan diberitahu oleh mama Nadine. Jangan khawatir!" Lionel menanggapi masih dengan senyum di bibirnya. Tidak ada emosi, bahkan setelah melihat ketegangan antara Mark dan Krystal. "Krystal, nenekmu mungkin sudah menunggu. Bibimu juga bersamanya, akan nyaman untuk sesama perempuan mengobrol. Jangan terganggu dengan anak laki-laki nakal itu!" Ardi menyadari sikap putranya, dia pun tidak menunjukkan keberpihakan. Anak-anak akan bertengkar dan berbaikan dengan cara mereka sendiri. "Yah, pergilah!" Lionel menepuk kepala adiknya. Melihat pada pak Lim agar menemani adiknya pergi. Setelah Krystal benar-benar menghilang dari pandangan mereka, Ardi langsung menunjukkan apresiasi pada Lionel. "Kamu sepertinya sangat dekat dengan gadis itu. Tapi, apakah kamu tahu kalau keberadaannya adalah ancaman untuk kalian. Setidaknya, El tidak menunjukkan minat pada perusahaan, Lavanya juga tidak memiliki kesempatan bahkan jika dia mau, dan Ryota masih terlalu muda dan tidak memenuhi syarat. Berbeda dengan Krystal, dia adalah cucu sah ibu yang berhak atas warisannya. Semuanya akan berbeda!" Ardi memperhatikan sikap keponakannya. Meskipun Lionel sangat ramah pada siapapun, tapi dia tahu anak itu keras di tulangnya. Dan ambisi anak itu juga besar. Dia mendukungnya, karena diantara anak angkat kakak iparnya, hanya Lionel yang mampu. Kini bukan lagi tentang kemampuan, saat Krystal muncul sebagai keturunan sah keluarga Martin. Dia harus kembali mempertimbangkan. Anak-anak Ardi tidak akan ikut campur tentang kekayaan keluarga Martin, meski mereka juga cucu keluarga Martin, karena keluarga Ardi memiliki cukup banyak kekayaan untuk diwariskan pada kedua putranya. "Paman terlalu serius. Aku akan senang papa akhirnya memiliki pewaris sah keluarga Martin. Aku tidak berhak untuk mengharapkan apapun!" Tanggapan Lionel masih sangat santai, dia juga tahu Ardi hanya ingin melihat sikapnya. Mark mendengus, dia tidak terlalu menyukai anak-anak paman Keenan, kecuali Lavanya. Tapi dia lebih tidak menyukai anak haram pamannya itu. "Kamu terlihat sangat yakin!" Mark mengejek. "Diamlah, bicara lebih baik pada kakakmu!" Ardi tidak lagi bisa mentolerir, hari ini Mark sangat aneh. Meskipun Mark hanya dekat dengan Lavanya, tapi Mark tidak pernah memprovokasi sepupunya sendiri hari ini. Lionel melihat bagaimana Mark sangat tidak puas dengannya. Lebih dari sebelumnya. Meskipun mereka satu universitas, tapi tidak pernah saling menyinggung. Tapi hari ini Mark sengaja menyinggungnya. "Krystal adalah kandung papa Keenan, itu adalah fakta. Tidak peduli seberapa tidak puas orang lain, tidak ada yang bisa mengubah fakta tersebut!" Lionel membalas dengan tenang. "Anak-anak, kita tidak ingin melihat perselisihan. Krystal masih baru di keluarga Martin, akan tidak nyaman jika dia melihat saudaranya seperti ini!" Ardi menghentikan aksi saling sindir mereka. _ Nia akhirnya melihat sendiri putri kandung kakaknya. Tidak, dia tidak mau mengakuinya. Sebagai seorang wanita, dia memahami perasaan Nadine. Pasti sangat sulit untuknya, setelah mengetahui suaminya memiliki anak bersama Jessica. Saat itu, dia juga sangat membenci Jessica karena menjadi perusak rumah tangga kakaknya. Kini, dia juga tidak memiliki kesan bagus tentang putri wanita itu. "Apakah lelah? Besok tidak usah naik motor lagi. Kakakmu Ryota marah pada nenek karena membiarkanmu naik motor ke sekolah!" Esma juga tidak suka Krystal naik motor. Nia mengernyit, dia melirik pada kakak iparnya. Nadine terlihat tenang sejak dia datang. Awalnya dia pikir Nadine akan terlihat buruk, semenjak anak itu datang ke rumah ini. "Nenek, Ryota hanya ingin marah padaku. Dia sangat tidak masuk akal!" Krystal bicara dengan lirih, menunjukkan keluhannya. Esma tidak tahan melihat cucunya seperti dianiaya. Dia mengusap pipinya sayang. "Apakah menyenangkan? Apakah kamu juga naik motor di Bali?" Menggeleng, tapi masih tidak mau menyerah. "Nenek, motorku itu seperti motor Chanyeol, dia Idola terkenal. Aku merasa keren saat naik motor yang sama dengannya. Jangan khawatir, aku benar-benar baik dalam mengendarai motor!" Esma tidak tahu siapa yang disebutkan cucunya itu. Tapi diusianya, memang wajar bagi seorang gadis memiliki Idola. Masalahnya, kenapa Idola terkenal naik motor? Mempengaruhi cucunya yang berharga. Nia memperhatikan bagaimana ibunya luluh oleh bujukan gadis muda itu. Ternyata anak itu menurun ibunya, pandai merayu. "Lavanya tidak bisa dibandingkan dengan gadis itu!" bisik Nia pada Nadine. Dia ingin menghibur kakak iparnya. "Dimana Daffa?" Nadine tidak ingin membahas tentang Krystal, dia mengalihkan pembicaraan. "Sepertinya melihat Jack. Oh, Elliot belum kembali ke perbatasan? Kenapa aku belum melihatnya sejak tadi?" Nia sangat menyukai Elliot. Elliot adalah anak laki-laki pertama yang diadopsi kakaknya, itu hanya beberapa bulan setelah kabar kakaknya putus dengan Jessica. Dia bisa melihat hubungan kakaknya dan Nadine membaik setelah anak itu datang ke rumah ini. Melupakan tentang keberadaan Jessica yang sempat membuat retakan. "Mungkin beberapa Minggu lagi. Fisiknya harus pulih dengan baik, juga kehilangan rekan seperjuangan tidak mudah untuknya!" Nadine menjelaskan, dia tidak terlalu dekat dengan Elliot semenjak anak itu bergabung di tentara. Tapi dia masih tahu tentang segalanya. "Pasti tidak mudah. Anak malang!" Nia bersimpati, dia sedih untuk Elliot. Krystal mendengar pembicaraan keduanya, dia melihat pada neneknya dan berbisik. "Apakah kak El terluka?" Esma membalas dengan suara lirih. "Tidak apa-apa, hanya luka tembak. Itu pasti sudah membaik. Nanti temui kakakmu, tanyakan sendiri bagaimana perkembangan penyembuhannya!" Esma memberikan petunjuk, dia ingin cucu-cucunya saling mendukung. Suatu hari nanti, saat dia pergi, akan ada yang menjaga Krystal. "Oke!" Krystal sedikit tidak yakin, tapi dia cukup senang karena neneknya tidak lagi membahas tentang motor. Dia akan menyalahkan Ryota, karena laki-laki pemarah itu sengaja mempersulitnya. Di kamar, Jack sedang duduk bersama Luna. Sedangkan Daffa sedang menyisir bulu Luna dan Jack bergantian. Martabat Jack langsung turun, karena dia diperlakukan seperti anak anjing oleh Daffa. Padahal dia salah satu anjing pelacak terbaik di ketentaraan. "Kakak, lebih cantik siapa, kak Krystal atau kak Lavanya?" Dia belum melihat seperti apa kakak barunya, tapi dia tahu sepupunya, Lavanya adalah yang tercantik di keluarga ini. Elliot melihat Jack yang terlihat tidak nyaman saat sisir menyentuh kepalanya. Kemudian mengalihkan tatapannya pada Daffa yang masih menunggu jawaban.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN