17. Rencana Andra

1294 Kata

Bbrak! “Kalo pulang nggak bawa uang, mending keluar!” resti berkacak pinggang, menatap galak kearah Sherina dan papa. “Mama,” panggil Sherina lirih, berjalan mendekati mamanya. Meminta tangan mama untuk ia salami. Resti tak menerima uluran tangan Sherina, hanya menatap Sherina sengit. “Mau ngapain kamu pulang?” Sherina mencoba rileks, udah biasa diperlakukan seperti ini. “Aku kangen sama papa, sama mama, sama Andra. Cuma pengen tau keadaan kalian aja.” “Sekarang udah tau, kan? Mending pergi deh.” Usirnya. Papa membuang nafas kasar, beranjak dari duduknya. “Ma, Sherina ini baru sampai lho. Jangan begitu lah.” “Bela aja terus dia. Anak jalang ini, selamanya nggak akan bikin damai.” “Ma, stoop! Itu kesalahanku dimasa lalu. Sherina nggak tau apapun. Berhenti menyalahkannya untuk kesala

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN