Dengan kaos lengan pendek berbalut jaket warna hitam serta celana jeans biru light melapisi kaki jenjangnya. Sherina keluar rumah, Andra sudah menunggunya dihalaman depan. Sherina berpamitan, menjabat tangan Papa dan Mamanya lebih dulu sebelum akhirnya naik keboncengan motor Andra. Andra membawa motor pelan, bersenandung riang selama perjalanan. Sekitar 20 menit motor Andra berhenti didepan sebuah bagunan yang gelap. Tembok itu dipenuhi gambar-gambar para tangan kreatif. Ada banyak motor dan beberpa mobil yang terparkir didalam gedung itu. “Turun.” Perintah Andra. Sherina menurut, turun dengan berpegangan kedua bahu Andra. Celikukan meneliti ke sekitar. Merasa sangat asing karna untuk pertama kali berkunjung ke tempat seperti ini. “Ini kita ada dimana?” Andra merapikan rambutnya di kac