Kedua tangan Ihsan mencengkeram erat kerah baju Nizam. Emosinya tersulut saat mantan suami Indira terus memprovokasinya. Tidak ada yang berniat melerai karena semua orang yang ada disana kesal dengan sikap kurang ajar Nizam. “Ulangi sekali lagi!” seru Ihsan. “Ckck, kamu hanya mendapatkan bekasku. Wanita yang kamu kencani adalah mantan istriku. Itu berarti ...” Nizam sengaja menggantung kalimatnya. Senyum mengejeknya membuat Ihsan semakin murka. Bugh ... bugh ... Dua pukulan mengenai wajah Nizam. Pria itu langsung tersungkur ke lantai. Meski sudah babak belur dia tetap bersikap angkuh. Seakan-akan pukulan dan tendangan Ihsan tidak ada artinya. “Apa Pria seperti dia yang kamu mau, Dira?” tunjuk Nizam pada Ihsan. Kedua matanya menatap Indira dengan lekat. “Pria tempramental tidak akan m