Setelah aksi peluk dan elus-elus yang dilakukan oleh Ihsan untuk menenangkan Indira. Kini keduanya tengah menikmati makan malam. Fathir dan Wulan meminta mereka makan lebih dulu karena masih berbincang dengan tamu. Kedua pipi Indira masih merona saat Ihsan memberinya perhatian lebih. Bosnya membantunya memisahkan daging ikan dari durinya juga mengambilkan nasi saat dia ingin tambah. “Bapak mau langsung pulang?” tanya Indira setelah membersihkan meja makan.” “Tergantung kamu.” “Mati dong, Pak. Kalau saya tergantung.” “Kamu masih butuh pelukanku apa tidak? Jika, iya. Ayo lanjutkan lagi.” Indira menatap tajam ke arah Bosnya. “Bapak suka sekali mengambil kesempatan.” “Bukannya kamu juga menikmatinya? Sepertinya nyaman banget aku peluk dan belai-belai.” “Idih! Tadi tuh kebawa suasana aj