“Biar aku saja yang membawa mobilnya.” “Ngak boleh! Pak Ihsan berdiri saja nggak bisa. Gimana mau nyetir mobil?" Indira masih mengumpulkan keberanian untuk menjalankan mesin mobil milik Bosnya. Tidak pernah membawa mobil sendiri selama dua belas tahun membuatnya sedikit gugup. “Bisa apa tidak?” “Duh, Bapak lebih baik diam deh!” Indira kesal dengan Ihsan yang sejak tadi sangat berisik. “Mendingan tidur dulu. Sampai rumah saya bangunkan.” “Jika kamu yang menyetir bukannya sampai rumah tapi langsung ke surga.” “Bismillah, semoga selamat sampai tujuan," ucap Indira. Ihsan mengencangkan seat belt yang dipakainya saat mobil sudah mulai berjalan. Jika kepalanya tidak berputar-putar dia tidak akan mau di supiri orang amatir. Mobil melaju dengan kecepatan sangat pelan. Mengalahkan rekor kec