Percikan Api Cemburu

1285 Kata

Sesampainya di rumah Indira terus merutuki kebodohannya karena telah membangunkan singa yang sudah tertidur lama. Untung saja taksi online yang dipesannya datang diwaktu yang tepat. Jika tidak, dia akan menjadi santapan Ihsan Dirgantara. “Apa kamu sedang menantangku, Indira?!” “Emm, saya hanya bercanda. Tidak perlu dianggap serius.” “Benarkah? Tapi aku lihat matamu berkata sebaliknya.” Indira menelan ludahnya saat Ihsan terus mendekatinya hingga badannya menempel pada pot besar yang ada didepan kantor. “Pak Ihsan jangan macam-macam! Masih ada satpam yang sedang berjaga.” “Berarti jika tidak ada satpam aku boleh macam-macam. Begitu Indira?” kedua mata Ihsan menatap tajam ke arah Wanita yang kini menundukkan kepala dengan tangan bergetar. “Kamu gugup, Dir?” Tidak mau diremehkan oleh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN