Secret Admirer

1504 Kata

“Bye, Papa. Bye, Tante Cantik.” Teriak Titan dengan melambaikan tangannya saat sudah turun dari mobil. “Bye, Sayang. Semangat kerjanya.” “Tante juga semangat kerjanya. Kalau Papa nakal jewer aja telinganya.” “Siap!” Drama perdebatan antara Ihsan dan Indira perkara berangkat ke kantor dimenangkan oleh si tukang paksa. Kini keduanya menuju ke Firma Hukum Dirgantara setelah mengantar Titan ke tempat magangnya. “Bapak tumben diam saja. Lagi sakit gigi?” “Aku sedang fokus menyetir, Dir. Jangan mengganggu!” “Ih, kok sewot sih? Saya ‘kan hanya tanya saja. Lagian ya, Pak ...” “Stop panggil Bapak jika di luar kantor, Indira!” Ihsan memotong ucapan Indira karena kesal terus-terusan dipanggil Bapak. “Terus harus panggil apa? Abang, Mas, Kakak, Ayang, Bebeb, Cinta atau Honey.” Ihsan mendeng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN