Setelah meresmikan hubungan tanpa ada tembak menembak, kini Ihsan dan Indira bekerja dalam keadaan hati berbunga-bunga dan full senyuman. Jika, Indira langsung fokus pada berkas-berkas yang ada di meja kerjanya. Beda cerita dengan Ihsan, dia sibuk menatap kekasihnya tanpa berniat menyentuh pekerjaannya. Tokkkk ... tokkkk ... Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Ihsan. Dia melihat ke arah pintu. Dalam hatinya berkata, jika si kembar yang datang Ihsan akan langsung mengusirnya. “Selamat siang sepupu duda lapuk ku.” Suara sapaan Arsya membuat si empunya ruangan mendengkus kesal. Indira justru tersenyum saat sepupu Bosnya melambaikan tangan ke arahnya. “Mau apa kamu ke sini?!” “Santai, Bos. Aku hanya ingin meminta tanda tangan tidak akan menculik Indira.” Arsya menyempatkan mengedipk