Suasana hati Ihsan sedang tak baik-baik saja. Wajahnya ditekuk dengan bibir mencebik. Terlihat lucu bagi Indira namun tidak untuk para karyawannya. Sepanjang hari dia terus mengamuk semua orang yang melakukan kesalahan kecil. Sebenarnya, hanya soal sepele berhubung Bos besar tengah sensitif seolah-olah mereka melakukan kesalahan hingga menyebabkan perusahaan bangkrut. “Bayi besar mu kenapa tiba-tiba tantrum, Dir? Tadi pagi masih senyum-senyum kayak ABG kasmaran.” Virda baru kembali dari ruangan sepupunya. Dia juga terkena omelan karena menyelesaikan pekerjaan tak tepat waktu. “Gara-gara aku ketemu mantan suami.” “Hah?” “Kok bisa?” Si kembar saling berebut tempat duduk di depan meja kerja Indira. Jawaban sahabatnya membuat keduanya penasaran hingga melupakan kerjaan yang masih menumpu