Pembalasan

1426 Kata

“Ma ...” “Pagi, Sayang.” Indira tengah sibuk memasak sarapan saat Kalila menghampirinya. Gadis kecilnya tertidur di mushola setelah ikut sholat subuh berjamaah. Kebiasaan yang membuat semua orang tertawa. “Kak Fira mana?” “Bantuin Nenek di taman. Lila kalau mau ikut nyusul saja.” Kalila menggelengkan kepala. Lebih memilih menemani Mama nya memasak. Rasa kantuknya datang lagi membuatnya merebahkan kepala ke atas meja makan. “Sayang, gak boleh bobok lagi. Sebentar lagi kita akan sarapan,” tegur Indira. “Ngantuk, Mama,” rengeknya dengan menutup kedua matanya. “Makanya kalau main sama Papa jangan sampai tengah malam.” “Papa bilang boleh bobok malam soalnya hari ini sekolah libur.” Ihsan memang selalu mengajarkan hal tak disukai oleh Indira. Contohnya, membiarkan Kalila bermain game sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN