Jieya membuka matanya perlahan dan semburat cahaya matahari menyelusup dari sela tirai. Semalam, Jieya tidur nyenyak karena ditemani Toben. Anjing hitam itu bergelung di sisi Jieya. Jieya menempatkan Toben di kamarnya karena Toben lucu seperti boneka dan lagi, konon anjing adalah mahluk yang peka. Kalau ada hantu atau sesuatu yang tidak beres, anjing akan menyalak dan memberitahu tuannya. Jadi, Jieya merasa aman saat Toben berada di kamarnya. Toben menjaganya dan tidak mungkin berbuat m***m seperti Loey, tuannya. Jieya menggeliatkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri, lalu duduk di ranjang. Jieya menatap jam dinding dan merasa heran, biasanya Ella membangunkannya tapi kali ini tidak, bahkan sampai jam menunjukkan pukul tujuh lebih. Jieya bangkit dari ranjang dan menuju ke kamar mandi, menyika