Tuhan yakinkan dia

1785 Kata

"Apa makanannya enak nona?" tanya Ella pagi itu pada Jieya yang sedang memakan menu sarapan hasil olahannya, berupa nasi, sup rumput laut dan ikan. "Tentu saja. Masakan bibi selalu enak," puji Jieya dengan senyum lebar. Ella Ahn tersenyum. "Senang melihat nona makan dengan lahap." "Terima kasih bi, sudah merawatku selama di sini." "Itu sudah kewajiban saya nona." Jieya makan dengan lahap dan hati senang, sampai saat ia mendengar langkah kaki mendekat dan Loey muncul di ruang makan. Jieya langsung membeku, jantungnya berdegup lebih kencang. Jieya masih merasa malu dan canggung karena ciumannya dengan Loey. Jieya seakan kehilangan muka jika harus berhadapan dengan Loey. Bagaimana mungkin Jieya membiarkan bibirnya jatuh ke bibir Loey dan membiarkan Loey mengecup bibirnya dan bahka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN