"Apa kau kaget?" tanya Loey menghentikan kunyahannya dan menatap Jieya yang terbatuk-batuk dan meminum air untuk meredakan batuknya. "Tidak," elak Jieya. "Aku batuk bukan karena omonganmu, aku hanya tersedak saus sambal." "Jadi bagaimana? Apa kau mau jadi istriku?" tanya Loey langsung penuh percaya diri, seakan melamar seseorang untuk menjadi pendamping hidup itu adalah hal biasa yang bisa dikatakan dengan santai, tanpa persiapan, bahkan tanpa hubungan khusus, seperti Loey dan Jieya, mereka tidak memiliki hubungan kedekatan khusus, tapi Loey dengan percaya diri meminta Jieya menjadi istrinya. "Jangan harap!" ketus Jieya. "Sudah, lebih baik kau makan saja. Kau bicara yang tidak-tidak kalau sedang lapar," ucap Jieya mencoba mengalihkan pembicaraan dan enggan menanggapi serius kata-ka