Loey menyentuh bibir Jieya dengan bibirnya, lembut dan hati-hati. Kecupan demi kecupan saling berbalas, kemudian Loey perlahan memperdalam kecupannya, semakin agresif dan menuntut. Jieya menanggapi kecupan Loey yang menuntut dengan gairah dan antusias yang sama. Jemari Loey mulai menyusuri punggung Jieya dengan gerakan sensual, membuat Jieya merinding. Sampai di sini, Jieya masih menikmati perlakuan Loey kepadanya dan kenangan buruk tentang Sean tidak datang menghampiri. Jieya lega, ia mulai bisa mengendalikan diri. Loey menghentikan ciuman mereka setelah sekian lama bibir mereka saling menyapa dan menyentuh dengan penuh hasrat mendalam. Loey mengecup dahi Jieya, lalu mengusap puncak kepala Jieya dengan usapan sayang. "Kau menyukainya?" tanya Loey pada Jieya. Jieya mengangguk dan mena