Jauhi Niar!

1047 Kata

Bu Melisa kini bangkit dari duduknya. Ia belum dapat sepenuhnya menyetujui usulan Andreas. Namun, yang diinginkannya sekarang adalah menghibur putranya. Meminta maaf padanya. "Kau pulanglah dulu. Aku ingin menemani Aksa dulu," ujarnya lemah. "Kakak kuat ke atas sendiri atau perlu kutemani?" tawar Andreas yang melihat sosok ringkih kakaknya kala itu. Menggelengkan kepala, Bu Melisa gegas meninggalkan Pak Andreas berdiri terpekur di sana. Maka Pak Andreas pun pergi keluar dari rumah besar yang miskin cinta itu. Mungkin kesalahan terbesarnya dulu adalah ikut menyetujui perjodohan kakak perempuan satu-satunya itu dengan Pak Herlambang, pikirnya menyesali. Bu Melisa yang telah sampai di depan kamar sang putra, mendorong terbuka pintu kamar yang dalam kondisi sedikit terbuka. Tampak Aksa ber

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN