Mushalla kecil, tempat biasa Nadya bermunajat sekaligus melepas penat di kantor tempatnya bekerja, di situlah wanita itu kini berada. Sore yang seharusnya sudah waktunya ia kembali ke rumahnya dan bercengkrama dengan Jingga dan Biru, namun harus ia habiskan dengan setumpuk file dan dokumen pekerjaan yang harus segera ia selesaikan. Nadya baru saja selesai menjalankan kewajibannya sebagai Hamba. Ia juga telah selesai menengadah tangan mengharap keberkahan dan kebaikan hidup dari Rabb yang memberinya kehidupan. Nadya bangkit dan melipat lagi mukena yang sudah ia pakai untuk melaksanakan kewajibannya. Wajahnya tampak lesu, hatinya pilu. Ada sesuatu yang menyesaknya namun ia tidak tahu apa yang mengusiknya. Tiba-tiba netranya berkaca-kaca, semakin lama semakin mengalirkan tetesan bening pen