Lima hari sudah berlalu semenjak kedatangan Rania ke kampung halamannya—kabupaten Padang Pariaman. Lokasi yang tidak terlalu jauh dari kediaman Harun. Hanya sekitar lima belas menit menggunakan kendaraan bermotor. Sikap Harun semakin hari semakin aneh. Namun, Nadya yang memiliki kesibukan dan rutinitas yang tinggi, tidak melihat kejanggalan di diri suaminya. “Bang, hari ini aku lembur lagi.” Nadya sudah bersiap pergi bekerja, begitu juga dengan Harun. “Oiya? Sampai jam berapa?” “Mungkin sampai jam sembilan atau jam sepuluh malam, sebab ini akhir bulan, jadi banyak dokumen yang harus aku selesaikan untuk tutup buku bulan ini.” Nadya sudah bersiap dengan beberapa barang dan kebutuhan Biru dan Jingga. “Mau abang jemput?” “Tidak perlu, aku bisa pulang sendiri.” “Ya sudah, hati-hati ..