041:RAIN-PRIA BERTUDUNG BIRU

1607 Kata

Langit senja yang memerah perlahan-lahan berganti dengan gelap malam saat kami meninggalkan rooftop rumah sakit. Di sepanjang perjalanan menuju IGD, pikiran gue terus berputar, memikirkan berbagai kemungkinan yang bisa saja terjadi serta strategi yang harus diambil dengan resiko terkecil. Maksud gue, tentu saja tidak berakibat menyelakakan Zia. Sementara Zia fokus melangkah seraya tetap menggenggam tangan gue. Beberapa staf dan nakes yang mengenalnya tak sungkan menyapa. Sure, ia membalas dengan ramah. Beda banget emang sama gue yang pas ditegur maksimal ngangguk doang. Saat kami tiba di IGD, suster yang bertugas langsung mempersilahkan kami ke bilik khusus. Biasanya, bilik ini diperuntukan untuk pasien dengan luka parah, resiko penularan tinggi, atau kasus darurat semisal permintaan visu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN